Kesehatan

Kesehatan-Datang sabar penyakit bubar

Kawan saya punya beberapa penyakit, seperti mag, kolesterol, darah tinggi, asam urat dsb. Seberapa berat penyakitnya? Dia bilang, kalau mau makan rendang, dicuci dulu, takut pedas (magnya kambuh) dan asinnya (asin menaikkan tekanan darah).

 

Dia dalam memasak menggunakan garam bernatrium rendah (tingkat keasinannya 40%, kalaui garam biasa kadar asinnya95%). Anda bayangkan repotnya kawan saya ini dalam menghindari kumatnya penyakit. Suatu hari dia nonton acara TV yang isinya penyakit itu bersumber dari dalam diri sendiri.

 

Untuk mengatasinya dia harus bersabar, tidak mudah marah. Dia sering marah. Mengapa? Sebagai seorang pengusaha kadang anak buahnya malas, kerja tidak benar, mengambil dan menaruh barang seenaknya (sehingga barang menjadi rusak), ada barang hilang, dsb. Ini yang membuat dia sering marah.

Dia berlatih sabar, sabar menghadapi anak buahnya bekerja tidak beres itu. Berat, katanya. Dia berusaha sekuat tenaga tidak marah. Akhirnya berhasil, dia mulai bisa nahan marah. Sebagai tambahan, salah satu yang membuat orang kurang sabar, kalau di dalam dirinya ada rasa sombong. Misalnya :” Masak saya sebagai . . . . dibegitukan?”. Jadi selain berlatih sabar, perlu juga berlatih untuk tidak sombong.

Kira2 tiga pekan setelah menjalani latihan sabar, ada tetangganya membuat hajatan di masjid, “kekahan”, yaitu memotong kambing atas kelahiran seorang anak. Maka hidangan acara ini masakan dari kambing, ada gulai dan sate. Dia bingung, mau makan takut darah tingginya naik, tidak makan ya kepingin. Akhirnya dia makan juga satu porsi.

Pulang dari masjid, oleh tetangganya ini dia dikirimi lagi ke rumahnya, mana banyak lagi masakan daging kambingnya. Akhirnya dia makan lagi, namun dengan perasaaan was-was, takut darah tingginya melonjak, kepala jadi pusing.

Dia tunggu2, kepala tidak pusing. Esoknya tekanan darah tetap normal. Nah, sejak itu dia yakin sehat dan pelan-pelan meninggalkan pantang-patangan yang selama ini dia hindari. Ketika suatu hari makan bersama, saya melihat sendiri dia makan seperti yang lain, ada sambal, ada daging, emping (pemicu asam urat) dia juga berani.

Banyak penyakit disebabkan karena perasaan atau pikiran. Istilah kedokterannya psikosomatik. Apakah semua penyakit itu bisa diatasi dengan bersabar? Apakah semua penyakit (termauk yang bukan psikosomatik) bisa disembuhkan dengan bersabar? Paling tidak kawan saya ini sudah membuktikan dan terbukti sukses mengatasi mag, kolesterol, darah tinggi, asam urat dan entah apa lagi.

Dia juga bercerita, pernah juga penyakitnya kambuh, yaitu ketika lupa diri, tidak sabar. Maka kemudian dia latihan sabar kembali. Dia juga tetap menjaga makanannya, namun tidak seekstrim dulu. Dia juga menyimpan obat, untuk berjaga-jaga, misalnya dia makan obat penurun kolesterol kalau memakan makanan yang kolesterolnya tinggi.

Anda mau coba? Cobalah. Saya akan mencoba. Kunci utamanya adalah kita harus yakin terhada dua hal (kata agama). Pertama, bahwa sesuatu itu hanya bisa terjadi jika Tuhan YME menghendaki. Kedua, bahwa Tuhan YME menjadikan sebagian orang menjadi cobaan bagi sebagian yang lain.

 

Dengan meyakini dan selalu ingat kedua hal itu, maka jika ada orang lain membuat kita mau marah, kita lalu ingat dan berkata dalam hati, bahwa dia saat ini sedang dijadikan cobaan bagi kita, bahwa dia berbuat begitu atas seizin Tuhan YME juga.

Oh ya, saran saya, kalau anda berhasil bersabar dan bisa mengatasi penyakit2, jangan makan sembarangan dan jangan tinggalkan obat dulu. Perlu tahap demi tahap dalam memakan makanan yang selama ini dihindari, begitu juga dalam mengurangi obat dari dokter. Tentu saja, anda tetap harus memeriksakan kesehatan (dan lab) dan konsultasi ke dokter anda. (Widartoks 2017; dari grup FB-ILP)- FR

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button
Close
Close