Sentuhan Digital untuk Petani Indramayu
JAKARTA (IndoTelko)-Kemen-BUMN meluncurkan program pengembangan Rice Center sebagai upaya Digitalisasi Pertanian dan Budidaya Beras Premium di Balai Desa Mundu, Karangampel, Indramayu sebagai salah satu sentra beras nasional.
Menteri BUMN Rini M. Soemarno menjelaskan Rice Centre salah satu sistem pertanian terintegrasi yang menyatukan berbagai fungsi untuk memastikan ketersediaan saprodi (sarana produksi pertanian), kawalan teknologi, serta pembelian gabah dengan harga tinggi (jaminan off taker hasil).
“Rice Centre akan dijalankan melalui sinergi BUMN dengan sejumlah perusahaan daerah di Indramayu. Kita harap nanti para petani di Indramayu ini makin sejahtera, dan produksinya meningkat,” katanya dalam keterangan resmi, kemarin. Khusus urusan digitalisasi bagi petani Indramayu diserahkan ke Telkom yang membangun platform informasi terintegrasi.
Melalui platform ini petani dan BUMN terkait dapat mengakses data tunggal yang lengkap mulai dari masa pratanam hingga pascapanen. Platform ini menyediakan info terkait profil petani, jenis lahan pertanian, kebutuhan kredit usaha, asuransi sampai mobilisasi hasil panen.
Direktur Digital & Strategic Portofolio Telkom dalam paparannya menyatakan platform yang dibangun perseroan memberikan kemudahan petani indonesia mengelola proses dari pra-tanam, tanam, panen hingga pasca panen.
“Platform ini juga memberikan petani akses lebih luas ke sumber pembiayaan (perbankan dan non perbankan), memastikan suplai kebutuhan bibit serta pupuk, hingga marketplace untuk pemasaran produk pertanian,” katanya.
Pada kesempatan kali ini Telkom menyumbangkan fasilitas Broadband Learning Center (BLC). Telkom bersama PT. KAI juga melakukan penandatanganan MoU sebagai bentuk Sinergi BUMN. Tak hanya Telkom, sejumlah BUMN menyalurkan kepedulian sosial kepada masyarakat Indramayu.
BUMN itu : Pupuk Indonesia, Permodalan Nasional Madani, KAI, Bank BRI, Bank BNI, Bank Mandiri, Bank BTN, KBI, Pegadaian, Jasindo, Pelindo II, Bulog dan Sang Hyang Seri. BUMN2 ini membantu berupa peralatan pertanian, serta bantuan beasiswa dan kemitraan dengan nilai total Rp 2,4 miliar.
Asal tahu saja, beda dengan beras umumnya, jenis beras yang dibudidayakan di Kabupaten Indramayu adalah jenis beras premium dengan nilai nutrisi yang lebih tinggi. Dengan demikian produk beras premium memiliki prospek pasar yang lebih baik dan dapat meningkatkan kesejahteraan petani. (ak; http://www.indotelko.com/kanal?c=bid&it=sentuhan-digital-petani-indramayu)-FatchurR