Psikologi

Kisah taksi Dubai

Ceritera ini dari sebuah akun FB Mukti Soma: Saya menunggu antrean naik taksi di airport Dubai. Ketika taksi berhenti, pertama saya perhatikan taksi itu bersih-mengkilap. Pakaian Supir kemeja putih, dasi hitam, dan celana panjang hitam keluar mengitari mobil membuka pintu penumpang bagi saya.

Dia serahkan kartu laminasi dan berkata: “Saya Abdul. Aku menaruh tas Anda di bagasi saya ingin Anda untuk membaca pernyataan misi saya”. Saya terkejut saat membaca kartu itu. Dikatakan : Pernyataan Misi : Untuk mengantarkan pelanggan ke tujuannya dengan tercepat, teraman dan termurah dan menciptakan lingkungan ramah.

Saat saya duduk di belakang, Abdul mengatakan, ‘Apakah Anda ingin secangkir kopi..? Saya memiliki termos dan satu kopi tanpa kafein.”
Aku bergurau, “Tidak, saya lebih memilih minuman ringan. ‘
Abdul senyum, ‘Tidak masalah. Ada pendingin berisi reguler dan Diet Coke, lassi, air dan jus jeruk.”

Hampir gugup, saya berkata, “Saya akan mengambil Lassi. ‘
Sambil menyodorkan minuman saya, Abdul mengatakan, ‘Jika Anda ingin sesuatu untuk dibaca, saya memiliki The NST, Star dan Sun Today.’ Abdul menyerahkan kartu lain ; jika saya ingin mendengarkan radio dan musik.

Belum cukup, Abdul berkata, mobil ini memiliki pendingin udara dan bertanya apakah suhu AC nya nyaman bagi saya. Ia sarankan saya rute terbaik ke tujuan untuk hari itu. Dia juga memberitahu saya, ia akan senang ngobrol dan memberitahu saya tentang pemandangan atau tempat2 menarik lainnya
Saya berkata : ‘Saya kagum dan bertanya,’ apakah kau selalu melayani pelanggan seperti ini? ‘

Abdul senyum ke kaca spion. “Tidak, tidak selalu. Sejujurnya ini saya lakukan 2 tahun terakhir. Selama 5 tahun pertama saya bekerja sebagai supir, saya menghabiskan sebagian besar waktu untuk mengeluh seperti semua sopir taksi lain. Lalu suatu hari saya dengar sebuah cerita tentang KEKUATAN PILIHAN.”
Kekuatan pilihan bahwa Anda bisa pilih jadi bebek atau elang.

‘Jika Anda bangun di pagi hari berharap memiliki hari buruk, Anda akan mengecewakan diri sendiri. Berhenti mengeluh’; ‘Jangan jadi bebek. Jadilah elang. Bebek hanya mengeluh. Elang terbang tinggi di atas kerumunan. ‘ “Itu memukul saya dan membuka pikiran saya ” kata Abdul.

“Ini adalah tentang aku. Selama ini saya selalu mengeluh, jadi saya putuskan mengubah sikap dan jadi elang. Aku lihat sekeliling, banyak Taksi kotor, driver tidak ramah, dan pelanggan tidak bahagia. Saya putuskan membuat perubahan2, per-lahan2 … bertahap namun pasti. Ketika pelanggan saya merespon dengan baik, saya mengulanginya lagi.

‘Tahun pertama saya sebagai elang, saya dapat penghasilan 2x lipat dari tahun sebelumnya. Tahun ini penghasilan saya 4x lipat. Pelanggan saya selalu nelepon saya untuk menjemputnya kembali. ” Abdul membuat pilihan beda. Dia putuskan berhenti jadi bebek dan mulai terbang seperti elang.

Mulailah jadi elang hari ini … satu langkah kecil tiap hari, tiap minggu.. Dst. Perbaikilah diri dan kemampuan dalam cara beda. Jadilah elang … bukan Bebek. “Anda tidak mati jika Anda terjatuh dalam air, Anda mati hanya jika Anda tidak berenang. (Akung Pras; dari grup FB-ILP; sumber dari http://www.bintang.com/success/read/2874085/kisah-sopir-taksi-di-dubai-yang-menginspirasi)-FR

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Lihat Juga
Close
Back to top button
Close
Close