Atambua-Bertualang ke Turiskain di ujung Kabupaten Belu, NTT, traveler dapat pengalaman unik salat di masjid ter-ujung Indonesia. Timor Leste kelihatan. Masjid ini di markas Pos Satgas Pamtas Yon Infantri Raider 641/Beruang di Turiskain, Kec-Raihat, Kab-Belu, NTT. Jaraknya 40 km dari Kota Atambua yang ditempuh 1,5 jam.
Tim Tapal Batas detikcom termasuk detikTravel berkunjung ke masjid ini Jumat (31/4/17) menunaikan ibadah Salat Jumat. Masjid dan pos TNI ini posisinya 100 mt dari pinggir Sungai Malibaka yang merupakan perbatasan Indonesia dan Timor Leste.
Tulisannya sih Mushola As Sidiq, berfungsi sebagai masjid jami untuk Salat Jumat. Dari halaman masjid, saya bisa melihat sungai dan wilayah negara Timor Leste sangat jelas. Menjelang Salat Jumat, para jamaah berdatangan. Mereka anggota TNI dari Pos Turiskain dan pos2 lain sekitarnya. Ada pula beberapa warga sekitar.
Adzan pun berkumandang. Jamaah masuk ke masjid yang tidak besar sekitar 5×10 mt. Jamaah ada 40an orang, pas betul untuk menggelar Salat Jumat. Khotibnya Pratu Hadi Wibowo. Tema khutbahnya soal keluarga. Tema yang berkesan mengingat para prajurit TNI di sini banyak yang lajang atau keluarga muda yang terpisah jauh dari anak istrinya karena tugas menjaga perbatasan.
Salat Jumat berlangsung khusyuk dan khidmat. Usai salat, prajurit2 yang bertugas dapur menyiapkan makan siang, sebagian ngobrol terutama dari prajurit beda pos untuk melepas kangen dengan rekan2. Traveler yang bertualang ke Turiskain cocoknya hari Jumat. Paginya, traveler bisa ke Sungai Malibaka berburu foto indah dan aktivitas penyeberangan lintas negara di Pos Lintas Batas Negara Turiskain
Setelah itu bisa berkunjung ke Pasar Perbatasan Turiskain yang unik karena pakai dollar. Petualangan di Turiskain diakhiri ikut salat Jumat bersama TNI di masjid paling ujung ini. Keluar dari masjid jangan lupa tengok ke kiri, Timor Leste kelihatan. Asyik. (fay/fay; http://m.detik.com/travel/domestic-destination/3472409/salat-di-masjid-paling-ujung-indonesia-bisa-lihat-timor-leste)-FatchurR
