Kok bisa ya? Kalau panggil taksi online
Beberapa waktu lalu Bu Johar pergi bersama dengan beberapa orang ibu. Dari rumah meyamper Bu Mawar di jalan. Kemudian meluncur ke rumah Bu Melati. Di sana ternyata sudah ada Bu Kantil dan Bu Cempaka yang katanya datang dengan naik taksi online.
Mereka berlima kemudian pergi ke rumah ibu yang lain lagi untuk acara kebersamaan, agak jauh di pinggir kota. Pulangnya, sore, ke rumah Bu Melati lagi. Di rumah Bu Melati, Bu Kantil dan Bu Cempaka turun.
Kemudian Bu Cempaka bermaksud memanggil taksi online, seperti saat berangkatnya. Bu Johar dan Bu Mawar masih menunggu dan menemani. Untuk memanggil taksi online itu, ternyata Bu Cempaka tidak tahu caranya. Dia nanya ke Bu Johar, Bu Melati, Bu Mawar dan Bu Kantil, ternyata semua juga tidak tahu bagaimana caranya.
” Di-instal saja dulu aplikasinya”, kata Bu Melati yang sebenarnya juga tidak tahu caranya.
” Lho, tadi ke sini dari rumah katanya naik taksi online, kok sekarang nggak tahu cara memanggilnya itu bagaimana?”, tanya ibu yang lain kepada Bu Cempaka yang istri pejabat Telkom dan belum lama pensiun yang pintar dan tidak kekurangan, terbukti hp-nya bagus dan baru.
” Lha tadi yang memanggil Mbaknya”, jawab Bu Cempaka.
Ternyata saat di rumah, asistennya yang memanggil taksi online. Bu Cempaka kalah pandai soal taksi online dibanding mbaknya alias asistennya. KBY. Kok bisa ya ? (Widharto KS-2017; dari grup FB-ILP)-FR