Pengalaman Anggota

Gugur Dalam Tugas

Suatu pagi, di halaman Cisanggarung, di sela2 pohon ekaliptus menjulang tinggi, karyawan Perumtel kumpul. Mereka bergerombol, berkelompok tidak dalam barisan teratur. Upacara itu tidak seperti biasa. Pak Willy di podium, mengumumkan gugurnya karyawan yang menjalankan tugas di Kalimantan.

 

Suasana haru terasa menyesakkan dada setiap peserta upacara, melihat istri almarhum dipanggil ke podium, menerima ucapan bela sungkawa dari Dirut, mewakili perusahaan. Mata saya terasa basah, melihat pak Willy menepuk pundak keluarga yang kena musibah, sambil menghiburnya.

Selama 34 th dinas di Telkom, minimal 2 anak buah saya gugur dalam tugas. Pertama petugas jaringan di Kandapon Tanjung Perak yang memperbaiki kabel telepon di gudang kawasan pelabuhan. Ia kencangkan kabel kendor, tanpa disadari diujung lain ada kabel listrik telanjang melintang diatasnya. Karyawan naas itu terkejut tersengat dan jatuh dari ketinggian sekitar enam meter dan langsung meninggal.

Kejadian lain saat saya bedinas di Protel IV, saat itu sedang sibuk menyelesaikan spesifikasi teknis dan terpaksa ber-minggu2 lembur sampai larut malam. Seorang Insinyur muda yang belum lama lulus dan diterima di Telkom, dalam keadaan letih pulang naik motor.

 

Di belokan dekat viaduct, ia tersambar sebuah motor yang ugal2an. Ia terhempas dan kepalanya membentur aspal yang dingin, langsung meninggal. Beberapa sahabatnya mengantarkan jenazah ke ibunya di Jogja. Sahabat2nya hanyut dalam kesedihan ibunya yang ditinggalkan kebanggaan keluarga.

Sejarah Telkom penuh dengan kisah pejuang2 perusahaan, baik di forum nasional, maupun internasional. Alangkah besar jasa mereka. Namun kisah2 “the real Hero”, seperti diatas seakan segera dilupakan.

 

Mereka bukan petinggi Telkom, mereka karyawan biasa. Jasa mereka mungkin tidak ada apa-apanya dibandingkan memoar para pimpinan Telkom dalam membesarkan perusahaan, namun mereka telah menyumbangkan miliknya yang paling berharga: Nyawa.

Mimpi saya bisa mengabadikan kisah-kisah mereka dalam sebuah buku, sebagai peringatan baik untuk perusahaan, maupun keluarga mereka yang kehilangan. Ini adalah gawe bersama, semua. Anda mungkin memiliki cerita rekan yang gugur dalam memasang antenna, gugur kena radiasi Microwave atau gugur dalam konflik di Poso, Ambon atau lainnya. Sumbangkan, mumpung kita masih ada umur.
(Sadhono Hadi)-FR

Catatan Murjanto  Karyawan Kandatratpon Manokwari Agus Supriyanto (asal Tegal Jateng) hilang dlm penerbangan tugas ke Catel Bintuni (samp skrg bangkai pesawatnyapun blm ada berita ditemukan). Namanya diabadikan dlm gedung pertemuan Witel XII Irja jamannya Bpk Garuda Sugardo (M)-FR

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button
Close
Close