Bagaimana Korea Utara mendanai Nuklirnya(2/3)
Apa bisa konflik ini tak berdampak negatif pada Indonesia?
Peluncuran roket itu tak berisiko ke Indonesia. Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan roket itu mempengaruhi stabilitas dan keuangan dunia. “Bisa melewati Jepang itu, pasar kuatir risiko geopolitik -nya”. Peluncuran itu tak pengaruhi stabilitas keuangan. Apalagi kini nilai tukar dan inflasi tetap terjaga.
Cara Rudal Balistik antar Benua
Juru bicara BNPB Sutopo Purwo Nugroho mencuitkan gempa 6,2 SR akibat nuklir itu yang menimbulkan guncangan. Indonesia mengecam uji coba bom hidrogen Korut (3/9) seperti info Kemenlu (4/9). Pemerintah belum menyatakan lain dampak krisis Korut bagi Indonesia dan cara kita menghadapinya.
Seberapa kuat hulu ledak Nuklir Korut?
Tanggal 4/7/17, Pyongyang berhasil uji coba-1 rudal balistik antarbenua (ICBM). Rudal jenis Hwasong-14 bisa menghantam ‘bagian dunia mana pun’. Awalnya AS perkirakan jangkauan rudal ini lebih pendek. Di parade2 militer sejak 2012, Pyongyang menampilkan 2 ICB rudal balistik antarbenua KN-08 dan KN-14.
Diangkut & diluncurkan dari belakang truk yang dimodifikasi, rudal KN-08 3 tingkat menjangkau 11.500 km. Rudal KN-14 itu 2 tahap, berjarak tempuh 10.000 km. Keduanya belum diuji coba. Kaitan keduanya serta Hwasong-14 belum jelas. Laporan2 media di AS mengklaim Pyongyang berhasil buat hulu ledak nuklir kecil yang muat di dalam rudal.
Ini salah satu keberhasilan mengatasi satu hal penghambat Korut jadi negara nuklir. Pejabat2 intelijen AS, menunjukkan Korut mengembangkan nuklir yang mampu menghantam AS dengan tingkat kecepatan lebih tinggi dari perkiraan. Program senjata ini “maju signifikan” dan Korut memiliki senjata nuklir.
Perbandingan kekuatan militer AS dan Korut
AU dan AL AS mampu menyerang tercanggih. Rudal Tomahawk dan serangan pesawat pembom siluman B-2 bisa hancurkan situs nuklir Korut dan fasilitas rudal, namun pesawat tempur AS menghadapi bahaya dari serangan yang dikerahkan dan kontribusi pesawat non-siluman yang terjangkau pertahanan Korut.
Jaringan pertahanan udara Korut sulit dipastikan, karena pesawat mereka terdiri dari campuran pesawat Rusia/Soviet, Cina dan sistem rudal serta sistem radar buatan sendiri yang dikumpulkan 50 tahun.
Pertahanan Korut termasuk yang ter-rapat di Bumi, namun sistem itu sudah dimodifikasi dan ditingkatkan ke tahap yang tak diketahui dan kesiagaannya sulit dianalisis. Jika AS sukses menyerang situs nuklir, rudal, pusat komando dan kepemimpinan Korut, semua tetap tak menghentikan Korut membalas serangan.
Tentara Rakyat, yang ± satu juta tentara biasa dan 6.000.000 cadangan dan paramiliter, mampu membalas yang bisa menimbulkan kerusakan hebat pada Korsel, sekutu AS. Ada banyak roket artileri konvensional, mayoritas tertanam di zona demiliterisasi, dan ratusan roket bisa jangkau Seoul, yang dihuni 10 juta orang. Bersambung……
Monggo lengkapnya di : (http://www.bbc.com/indonesia/dunia-41158713)-FatchurR