Pengalaman Anggota

Heboh STDI II(3) (ME 008)

Proyek pembangunan sentral Telepon sekaligus 450.000 ss saat itu adalah proyek raksasa, yang memungkinkan Telkom memangkas daftar tunggu panjang dari permintaan sambungan Telepon. Sebelumnya Telkom menikmati sambungan telepon digital dari STDI I, type EWSD buatan Siemens AG Jerman Barat.

 

Ketergantungan Telkom hanya pada satu sumber teknologi ini menjadikan penyediaan dana juga hanya dari satu pintu, yaitu Jerman Barat. Kredit dari Jerman Barat ini disalurkan melalui lembaga kredit KFW, yang pagu bantuan setiap tahun juga  terbatas.

Bantuan kredit dari KFW Jerman Barat ini jadi sejarah panjang, sejak Telkom memakai system analog, EMD, juga buatan Siemens AG, yang beroperasi di banyak kota di Indonesia. Setiap tahun lembaga keuangan ini rata2 hanya mampu mengucurkan kredit 100 – 150 juta DM (Deutche Mark).

 

Akibatnya, bisa dipastikan Indonesia kekurangan sambungan Telepon. Calon pelanggan bisa menunggu tahunan, bahkan lebih dari lima tahun untuk sekedar mendapatkan satu sambungan telepon. Pasar gelap dan jual beli ilegalpun tidak mungkin dicegah.

Pada tahun tujuh puluhan, ada teknologi antara, yaitu teknologi semi-digital, PRX buatan Phillips Belanda dan Metaconta, buatan ITT Belgia, yang sempat beroperasi menghiasi sejarah perteleponan di tanah air.

 

Teknologi ini menggunakan proses digital untuk penyambungan, namun saluran suara menggunakan kontak analog. Perkembangan dan kemajuan teknologi digital, segera menggilas teknologi ini (sayang memang) menjadikan sentral2 telepon semi digital itu menjadi barang rongsokan.

Alhasil, proyek pembangunan STDI II dengan jumlah satuan sambungan terbesar dalam sejarah telekomunikasi pada saat itu, sungguh sudah sangat dinantikan oleh Telkom dan para pemangku kepentingannya. (bersambung)-Sadhono

Catatan: Mengundang masukan lain yang otentik dan lebih akurat dari para sahabat, guna melengkapi catatan diatas. Tks. Sadhono Hadi; dari grup WA-VN)-FR

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Lihat Juga
Close
Back to top button
Close
Close