Belajar adalah proses untuk meningkatkan derajat kehidupan. Orang yang berhenti belajar, hanya jadi pemilik masa lalu. Orang yang bersemangat terus belajar, Insya Allah jadi pemilik masa depan. Hidup terasa indah jika kita meraih sukses, jadi orang saleh, dan banyak berbuat kebaikan.
Sukses tidak cukup dilihat dari aspek duniawi, tapi juga aspek ukhrawi. Sukses dunia dan sukses akhirat tidak dapat dipisah. Satu sama lain bagai sisi mata uang, jadi tidak bermakna bila salah satu sisinya hilang. Perhatikan betapa dekatnya hubungan keengganan belajar dan kelemahan hidup yang mendera.
Hidup itu proses pembelajaran agar kita bersikap lebih dewasa dan itu hanya bisa diperoleh pada situasi yang tidak sesuai dengan harapan. Bukan saat kita berada di zona nyaman. Jadilah manusia pembelajar, selalu bersyukur, dan mau ambil hikmah dari tiap peristiwa yang pernah terjadi.
Mau belajar sabar? Anda pasti dipertemukan orang2 keras kepala. Mau belajar memaafkan? Nanti Anda dipertemukan orang2 yang tega menyakiti. Mau belajar memberi? Sebentar lagi Anda akan dihadapkan pada orang2 yang berkekurangan. Mau belajar rendah hati? Tunggu, akan datang orang2 menghina.
Kabar buruknya, hidup ini tidak akan ada yang sempurna. Sedang kabar baiknya, kita tak perlu hidup sempurna untuk menikmatinya. Apapun yang kita hadapi, itu proses agar diri kita bisa menjadi lebih baik. (Bandung, 18 Agustus 2017; Muchtar A.F; www.startc.co; FB, IG & YouTube: Muchtar A.F)-FR
