Islam

Bencana Alam(1/3)

Yang namanya bencana alam itu ya bisa terjadi kapan saja dan di mana saja tanpa bisa diperkirakan sebelumnya. Gempa bumi, tsunami, dan gunung meletus  seperti Gn Sinabung dan Gn Agung merupakan contoh bencana yang terjadi secara natural.

 

Sejauh ini manusia belum menemukan ilmu meramalkan kapan bencana akan terjadi dan cara mengendalikannya. Yang ada baru penemuan alat pendeteksi yang dapat digunakan sebagai sistem peringatan dini (early warning system), sehingga diharapkan, korban jatuh bisa diminimalkan atau ditiadakan sama sekali.

 

Betapapun canggihnya teknologi, tidak mencegah terjadinya bencana, kecuali meredam dengan iman dan takwa, lalu melakukan mitigasi, meminimalisir jatuhnya korban dan hancurnya harta benda. Sebab, Yang Maha Kuasa menghendakinya, sampai manusia insyaf, mau sadar kesalahannya. Manusia kali ini dinilai Allah melampaui batas dan susah diatur. (QS. Al ‘Alaq [96]:6). Apa ciri2 orang melampaui batas?

 

Apabila manusia ditimpa bahaya, dia berdoa padaNya dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tapi setelah bahaya hilang,  dia kembali ke jalan sesat, seolah tidak pernah berdoa kepada Allah  untuk menyingkirkan bahaya yang telah menimpanya.

 

Musibah yang menimpa,  terkadang bisa mengubah seseorang jadi sadar dan beriman, tetapi begitu sembuh, ia kembali menyenangi perbuatan dosa. Begitulah orang2 yang melampaui batas itu memandang baik apa yang selalu mereka kerjakan. (QS. Yunus [10]:12).

 

Manusia memiliki kepekaan membaca dan menangkap isyarat alam dan sekeliling. Sayang, kepekaan  itu sering diabaikan setelah manusia lebih mengedepankan komersialisasi sumber daya alam (SDA) yang terbukti merusaknya. Para ahli bisa memastikan ekspolitasi SDA kini sering dilakukan tanpa mempertimbangkan masa depan.

 

Banyak orang tidak sadari pemanasan global (global warming), merupakan bencana secara natural tapi dampak dari ulah manusia yang rakus menggunakan energi tanpa memperhatikan dampak lingkungan. Pemanasan global menyebabkan mencairnya es di kutub dan terjadi lubang ozon. Akibat lebih lanjut, permukaan air laut terus meningkat sehingga daerah pesisir sering dilanda banjir.

 

Pembabatan hutan se-mena2 termasuk jenis penyebab bencana ini, sehingga menyebabkan banjir di daerah hilir. Hal ini akibat manusia merasa alam semesta itu miliknya sehingga bisa dihabiskan saat itu. Padahal, alam ini tak lebih dari titipan anak cucu kita. Pada saat mereka hidup kelak, mereka akan menerima warisan alam yang telah dirusak oleh nenek moyangnya.

 

Berkaca dari bencana2 yang sering menimpa, rasanya kita perlu introspeksi diri, barangkali kita telah melakukan malpraktek embangun bangsa. Di samping banyaknya penyalahgunaan kekuasaan dan pelanggaran hokum.

 

Tidak terlihat keseimbangan pembangunan yang dilakukan dibanding kerusakan bumi yang terjadi. Laut tak ubahnya sebagai tempat sampah raksasa, tempat membuang segala limbah industri besar. Hutan habis diperkosa oleh pembalak. Akibatnya,  manusia harus menerima upah dari hasil perbuatannya.

 

Jadi, kalau pak Alchairi bertanya: Kenapa negeri kita kerap kena bencana, maka dengan hati yang bersih kita menemukan jawabnya. Jangan dikira lho, musibah itu hanya menimpa orang2 durhaka dan suka berbuat dzalim.  Dalam khazanah keilmuan Islam disebutkan,  sekalipun orang paling saleh  juga dapat mengalami musibah.

 

Misalnya:  terkena bencana alam, terserang penyakit, kecelakaan, kematian, kesedihan, kegelisahan,  ketakutan, kelaparan,  kehilangan harta benda, dan mengalami kegagalan dalam usaha.  Musibah bagi tiap orang ber-beda2.  Bagi orang beriman, ini ujian, bagi orang yang lalai merupakan teguran, dan bagi orang yang senang berbuat dosa  merupakan siksaan. (Muchtar AF; dari grup WA-VN)-FR

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button
Close
Close