9 Bandara dari Kalimantan sampai Papua siap diresmikan
(finance.detik.com)-Sembilan Bandara siap diresmikan tahun ini. Bandara itu : Maratua di Kaltim, Bandara Morowali di Sulteng, Bandara Letung di Anambas Kepulauan Riau. Bandara Tebelian di Sintang Kalbar, Bandara Radin Inten II di Lampung, Bandara Namniwel di Buru Maluku,
Juga Bandara Werur di Papua Barat, Bandara Koroway Batu di Papua, dan Bandara APT Pranoto di Samarinda, Kaltim. Dirjen Hubdara Kemenhub, Agus Santoso, mengatakan Presiden Jokowi diharapkan bisa meresmikan sembilan bandara itu.
“Kami menargetkan bandara2 itu bisa diresmikan Presiden hingga Juni tahun 2018 ini. Dengan demikian bandara bisa beroperasi dengan optimal sesuai peruntukannya dan mampu meningkatkan perekonomian di daerah sekitarnya,” kata Agus, tertulis (1/2/18).
Pekerjaan 9 bandara diinisiasi oleh Ditjen Hubdara Kemenhub sejak 2014 lalu. Bandara2 ini tersebar dari wilayah barat hingga timur Indonesia dan sebagian besar terletak di daerah yang masih belum berkembang.
“Bandara2 itu dibangun dengan pertimbangan berdampak ekonomi, budaya dan pariwisata. Di antaranya membuka akses transportasi lebih cepat, membuka akses keterisoliran daerah, membuka gerbang ekonomi terutama memperlancar arus investasi yang masuk serta pengembangan pariwisata dan sebagainya,” terang Agus.
Agus mengatakan, semua pembangunan bandara ini menggunakan anggaran Ditjen Hubdara dari APBN. Pengelolanya adalah Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Ditjen Perhubungan Udara. Tidak tertutup kemungkinan bandara2 itu dikerjasamakan dengan pihak lain yang bersertifikat Badan Usaha Bandar Udara ( BUBU) dari BUMN atau swasta jika mampu sesuai UU No. 1/2009 tentang Penerbangan.
“Dengan dikerjasamakan pihak lain, bandara akan bisa lebih berkembang dan biaya pemeliharaan yang sebelumnya dari pemerintah bisa dialihkan untuk pembiayaan pembangunan bandara di tempat lain,” kata Agus.
Semua bandara baru itu punya panjang landasan lebih dari 1.200 meter, sehingga bisa didarati pesawat sejenis ATR 42 (turboprop). Menurut Agus, pembangunan bandara ini wujud nyata dukungan Ditjen Perhubungan Udara terhadap program Nawacita Pemerintahan.
“Terutama Cita ke 3 dan ke 7. Dalam Cita ke-3 dituangkan program membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah2 dan desa dalam kerangka negara kesatuan. Sedang Cita ke-7 tertuang program mewujudkan kemandirian ekonomi, menggerakkan sektor2 strategis ekonomi domestik”.
Agus menjelaskan bandara itu memenuhi aspek keselamatan, keamanan dan kenyamanan penerbangan. Dengan adanya sarana dan prasarana penunjang seperti peralatan navigasi penerbangan, Pertolongan Kecelakaan Penerbangan–Pemadam Kebakaran (PKP-PK), gedung perkantoran, gedung terminal dan sebagainya.
Â
(jor/hns; Bahan dari : https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3845874/9-bandara-di-kalimantan-hingga-papua-siap-diresmikan-jokowi?_ga=2.70158806.758624594.1520582507-623937103.1510206277)-FatchurR