Bahaya telepon genggam didalam pesawat
(bbc.com/indonesia )-Jika naik pesawat, Anda bawa HP ke dalam pesawat. Namun HP makin canggih membuat maskapai penerbangan dan pemerintah prihatin dengan masalah keamanan. Kasus telepon Samsung bermasalah baru2 ini, kekhawatiran itu jadi kenyataan.
Departemen Perhubungan AS resmi melarang telepon pintar Samsung Galaxy Note 7 dari semua pesawat di negara itu. “Penumpang yang melanggar larangan dengan menaruh telepon mereka ke dalam tas yang dibawa ke kabin meningkatkan risiko insiden” seperti dinyatakan peraturan baru penerbangan itu.
Beberapa pekan setelah raksasa elektronik Korsel meluncurkan HP itu, muncul laporan2 dari belahan dunia tentang baterai litium-nya terbakar ketika dicas. Sekitar 2,5 juta HP jenis itu terjual di dunia sebelum Samsung penarikannya. Awal Oktober, perusahaan menghentikan produksinya Galaxy Note.
Insiden ini kasus terbaru menyangkut HP yang bermasalah bagi maskapai penerbangan dan pemerintah ber-tahun2. Barang elektronik yang terbakar jelas ancaman bahaya walau masalah2 lain tidak terlalu jelas sehingga membuat banyak yang tidak yakin tentang hal yang dianggap aman dan tidak aman.
Telepon sebagai senjata Teroris
Setelah serangan 09/11, perang lawan terorisme dan perkembangan peralatan elektronik individu (PED) membuat hubungan pesawat terbang dan HP jadi makin rumit. Tahun 2014, Badan Keamanan Transportasi AS (TSA) -yang dibentuk (2011) itu tanggapan atas serangan teroris 11/9- memberlakukan peraturan tentang PED yang masuk ke kabin:
Jika terbang dari negara lain ke AS maka peralatan itu harus memiliki baterai yang cukup untuk dinyalakan kalau diminta aparat keamanan. Kenapa?
Kekhawatirannya, teroris global bisa mengganti baterai di peralatan elektronik -seperti HP- dengan bom kecil. Bom2 kecil itu bisa tak terlihat atau tak terdeteksi oleh X-ray dan detektor logam, kata badan itu. Peraturan itu ‘langkah pengamanan tambahan’ diterapkan di bandara2, termasuk penerbangan langsung AS dan Inggris. Bagaimana ancaman sebenarnya?
Prosedur TSA itu perintah dari Departemen Keamanan Dalam Negeri AS. “Keamanan penerbangan mencakup langkah2, yang terlihat dan tak terlihat, diinformasikan oleh lingkungan yang berubah,” kata Menteri Keamanan Dalam Negeri, Jeh Johnson (2014), tanpa memberi konteks dan penjelasan. TSA memberi saran agar penumpang menyiapkan pengecas baterai.
“TSA bekerja sama dengan mitra komunitas intelijen, menjamin keamanan penerbangan, tanpa gangguan yang tidak perlu” tulis TSA ke BBC. “Kami tak membahas terbuka info elemen khusus dari keamanan. Kami terus menyesuaikan kebutuhan protokol keamanan guna memenuhi ancaman yang berubah.” Untung belum ada insiden di pesawat yang melibatkan bom tersembunyi di HP.
Mengganggu komunikasi pesawat
Begitu penumpang yang kerap keliling dunia duduk di kursi, segera terdengar permintaan awak pesawat yang biasa: “Bapak dan ibu, mohon ubah HP Anda ke mode penerbangan. Namun jika penumpang membiarkan HPnya tanpa mode penerbangan? Kemungkinan terburuk apa yang bisa terjadi?
Karena HP menyebar gelombang radio, ada kemungkinan mengganggu komunikasi pesawat : Sistem pencegah kecelakaan dan radar. Ada kemungkinan mengganggu perangkat pendengar pilot. Itulah sebabnya ada mode penerbangan, untuk mematikan teknologi penyebar gelombang radio.
Tapi banyak penumpang yang tidak sengaja membiarkan HPnya hidup selama penerbangan dan tak ada dampak buruknya. Dalam survei (2013), sekitar 4 dari 10 penumpang pesawat di AS mengaku mereka tidak selalu mematikan peralatan elektroniknya.
NASA menyusun daftar insiden terkait PED yang terjadi di pesawat. Dalam daftar yang diperbarui bulan Januari , ada 5 insiden penyebaran sinyal dari HP. Satu kasus : “Kapten melaporkan kemungkinan gangguan dari HP di kabin yang bisa jadi penyebab ketidakwajaran sepanjang penerbangan.”
Tidak ada insiden pasti yang berbahaya tentang HP yang tidak disetel mode penerbangan penyebab pesawat jatuh atau kecelakaan. Sejalan dengan kekhawatiran pihak berwenang, lebih baik mentaati peraturan demi ke-hati2an.
Peralatan harus aman
Bisakah peraturan2 dan pemeriksaan keamanan jadi lebih longgar? Mungkin dan pernah sebelumnya. Misalnya, sebelum (2013), HP dan peralatan elektronik lain harus mati total dalam penerbangan2, jadi bukan sekedar disetel agar tidak menyebarkan gelombang radio. Otorita Penerbangan AS mencabut persyaratan itu, yang juga dilakukan badan2 penerbangan di negara lain.
Singkirkan dulu masalah keamanan dan sinyal, dan masalah nyata yang dihadapi Samsung, peralatan elektronik seperti HP, yang dapat energi dari baterai litium-ion, harus aman secara fisik jika digunakan konsumen.
Baterai2 yang mudah panas dan meledak, itu hal perlu dipikirkan pabrik elektronik sebelum menciptakan produk yang akan digunakan penumpang di bandara. Peralatan elektronik yang ‘rusak’ berada di pesawat jadi alasan untuk khawatir.
Semua ancaman lain yang terkait HP -yang membuat Anda harus melewati pemeriksaan keamanan yang rumit atau membuat Anda tidak bisa mengirim pesan SMS beberapa jam di udara- maka ketahuilah: lebih baik aman daripada menyesal. (Bryan Lufkin; bahan dari : http://www.bbc.com/indonesia/vert-aut-37913195)-FatchurR