Iptek dan Lingk. Hidup

Satu Hektar Lahan bisa dapat Omset 120 Juta(2/2)

(bbc.com/indonesia)- Seri terakhir tentang Mina padi beromset 120 Jt : Tak banyak peminat dan Mahal

Meski mina padi lebih menguntungkan, tak banyak petani berminat beralih dari sawah konvensional.  Mengelola mina padi tak mudah dan cara kerjanya berbeda dengan petani biasa.

 

“Mengelolanya kebanyakan ga bener, missal pakannya (cara) buat caren dan kolam dalem itu gak sesuai, jadi rugi, kuncinya di perawatan dan kolamnya harus dalam, kalau petani konvensional itu sulit karena harus kehilangan lahan beberapa, padahal hasilnya lebih untung,” kata Sigit. Tiap malam dia  mengawasi dan menyalurkan air sungai ke kolam agar kedalaman kolam terjaga.

 

“Kita keluar cari air, kita isi penuh (kolam) yang mina padi ini, kalau petani biasa lihat sawah seminggu 1x, agak susah harus tekun” katanya. Sulitnya mengelola mina padi itu membuat anggota kelompok taninya menyusut, dari 50 orang, kini sisa 10 orang. Selain di Cibluk, percontohan Mina Padi juga ada sejumlah desa di Kab-Sleman dan Kulon Progo.

 

Kepala bidang Perikanan Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sleman, Sri Purwaningsih, juga mengakui sulit untuk mengajak petani beralih ke mina padi, walaupun lebih menguntungkan.

Untuk itu dinas pertanian kabupaten Sleman melibatkan para petani muda untuk mengelola mina padi.

 

“Kami lokomotif penggeraknya itu kaum muda yang punya kolam ikan, tapi keluarga atau ayahnya itu punya sawah, jadi mereka itu pilot projectnya, kalau bisa membuktikan, warga sekitarnya bisa tertarik pada mina padi. Ada 100 Ha dari potensi yang ada ± 2.000 hektar,” jelas Kabid Perikanan Dinas Pertanian dan Perikanan Kab-Sleman Sri Purwaningsih.

 

Butuh lebih banyak waktu dan biaya awal membuat Mina Padi juga lebih mahal dibanding kovensional.

“Bisa mencapai 8 juta karena harus ada bibit ikan dan membuat kolam”. Kemen-KP mengatakan sejak 2015 pemerintah kerja sama dengan Badan Pangan Dunia FAO mengembangkan mina padi di Sleman dan Kab-Limapuluh Kota Sumbar, dengan luas 25 ha tiap lokasi.

 

Kini, selain di provinsi DIY, mina padi diterapkan di desa2 di Sumbar, Jabar antara lain Sukabumi.

 

Pemerintah kembangkan Mina Padi

Dirjen Perikanan Budidaya KKP Slamet S mengatakan  210 ha lahan pertanian menerapkan mina padi, dan tahun depan akan dikembangkan 300 ha mina padi dengan anggaran RP 9 milliar.

 

“Bantuan diberikan model percontoha yaitu model percontohan pada masyarakat itu ikannya, benih padinya itu dari mereka. Pembuaran sarennya, kita latih berbudidaya, bantuan benih dan pakan dan diarahkan ke mana dijualnya untuk pasarnya” kata Slamet.

 

Tujuan utama pemberian bantuan pengembangan mina padi ini untuk ketahanan pangan. “Padi sumber karbohidratnya dan ikan sumber protein”. Meski pemerintah membantu, masih ada petani yang menolak mengembangkan mina padi karena khawatir produksi padi turun dengan pembagian lahan sawah dan kolam ikan.

 

“Kita kurang didukung, tapi sudah mulai meningkat dukungan karena melihat langsung pengurangan lahan 20% tidak menurunkan produksi,” kata Slamet. KKP menyebutkan dari 8.000.000 HA lahan pertanian di Indonesia, sekitar 4,9 juta diantaranya cocok untuk mina padi.

 

“Syaratnya butuh sistem irigasi teknis yang baik, karena butuh banyak air untuk kolam,” kata dia.  (Sri Lestari dan Oki Budhi; Bahan dari Monggo lengkapnya klik aja :  (http://www.bbc.com/indonesia/majalah-41481560)-FatchurR*** Tamat……..

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button
Close
Close