Aku cinta Indonesia

Bupati Kulonprogo tentang Pengembangan Produk Lokal

(news.detik.com)-Jakarta; Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo ceritera soal pengembangan produk lokal di daerahnya. Salah satunya lewat air minum kemasan yang diproduksi BUMD.

“Yang sederhana, air putih. Saya tanya ke PDAM, perusahaan daerah air minum tidak pernah bikin air minum, tapi air mandi. Di Kulon Progo itu kebanyakan air minum dari perusahaan Prancis. Apakah tidak lebih baik start small, kalau Kulon Progo nggak bisa bikin HP, bikin air mineral kemasan” kata Hasto di Prime Plaza Hotel, Denpasar, Bali, (24/2/18).

Hal itu disampaikan Hasto dalam diskusi bertajuk ‘Kepala Daerah Asyik Inspiratif’ di sela2 Rakernas III PDIP. Hasto bercerita ia sempat mengancam akan mengganti direktur PDAM setempat jika tidak bisa membuat air mineral kemasan. “Saat itu saya ancam direktur PDAM bisa nggak bikin air minum. Akhirnya bisa bikin air minum. Mereknya ‘Air Ku’, yaitu ‘Air Kulon Progo’. Ini air kemandirian”.

Selain air mineral, dia menggagas usaha pemotongan batu alam oleh rakyat dengan menyediakan alat potong batu di desa2. Hasilnya tak sebagus batu potongan pabrik besar dan batu impor, tapi usaha itu menggerakkan ekonomi rakyat.

“Yang kecil2 jangan diabaikan, di Kulon Progo punya ber-jenis2 batu. Dimanfaatkan misalnya batu2 kali dipotong sendiri saya belikan mesin potong. Batu trotoar di depan kantor kabupaten itu bikin sendiri, beli dari produk sendiri” ucapnya. “Nggak sebagus batu impor China, tapi ya ini buatan sendiri, batu ideologis”.

Selain Hasto, ada Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi dalam diskusi itu. Ia bercerita pemimpin harus dekat dengan rakyat agar program pembangunan bisa berjalan baik. “Yang terpenting, masyarakat harus dekat dengan pemimpinnya. Kalau ada gap pasti kotanya nggak berkembang baik. Dari pemimpinnya yang jaga jarak pasti nggak bisa berkembang” jelas Hendrar.

Pria yang disapa Hendi ini menjelaskan soal program kesehatan gratis bagi warga Semarang. Fasilitas ini, disebut Hendi, tak membedakan status sosial warganya.

“Kesehatan kami punya UHC (Universal Health Coverage). Orang Semarang, miskin atau kaya, pemkot Semarang yang bayar. Dulu komitmennya itu hanya warga sakit, tapi kini komitmennya semua dijamin pemerintah Semarang, asal di kelas 3″ ujar dia. (HSF; Aan; Haris Fadhil; Bahan dari :   https://news.detik.com/berita/d-3883999/cerita-bupati-kulon-progo-soal-pengembangan-produk-lokal)-FatchurR

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button
Close
Close