Drone seharga 36M digigit Hiu
(cnnindonesia.com/teknologi)- Jakarta, Drone bernilai US$ 250 ribu yang menyelam di bawah laut di kawasan Australia ternyata mengusik hiu yang berenang di sekitarnya. Drone itupun diserang dan mengalami kerusakan parah.
Seorang profesor dari University of Western Australia, Charitha Pattiaratchi mengatakan ke media West Australian, drone itu dirakit untuk mengukur suhu dan kadar garam laut. Mengutip situs Cnet, drone itu panjangnya 2 meter. Belakangan, tim ilmuwan mengetahui drone itu tidak berfungsi sejak (25/9), lengkap dengan bekas gigitan di bagian bodinya.
Hiu ganas itu diyakini menyerang drone dari bawah, berusaha mengoyaknya. Hiu itupun meninggalkan satu giginya di bagian belakang casing drone. Drone senilai US$ 250 ribu atau Rp 3,6M itu rusak yang memakan biaya US$ 20 ribu atau Rp 293 juta.
Pattiaratchi beranggapan, hiu ganas itu mengira drone itu ikan besar sehingga ia merasa terancam lalu memutuskan menyerangnya. Diketahui serangan ini bukan pertama kali yang menimpa drone penelitian milik kampus tempat Pattiaratchi bekerja.
Kejadian ini jadi catatan penting bagi dunia akademik untuk mempertimbangkan keberadaan teknologi canggih yang sengaja ditempatkan di alam bebas yang memengaruhi kehidupan makhluk hidup lainnya. Bulan Agustus 2017, Tim ilmuwan dari University of Minnesota mempublikasikan penelitian di jurnal Current Biology mengenai pengaruh drone yang berpotensi mengganggu satwa liar, khususnya beruang.
Drone terbukti mempengaruhi respon psikologis beruang yang terbang di dekatnya. Menurut penelitian tersebut, beruang memang tidak mengalami perubahan perilaku, namun mereka justru menghadapi suasana hati yang naik-turun.
“Mungkin menyenangkan melihat hewan bereaksi terhadap kehadiran drone, namun tidak membawa manfaat sama sekali,” tulis tim ilmuwan di dalam jurnalnya. (Tyo; Hani Nur Fajrina; Bahan dari : https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20151001155546-185-82165/drone-senilai-rp-36-miliar-hancur-digigit-hiu)-FatchurR