Mustahil manusia dapat suci dari dosa
Dalam Islam, setiap perbuatan yang melanggar aturan Allah dinyatakan sebagai dosa. Orang yang mengatakan mustahil bahwa manusia dapat suci dari dosa, itu bukti ia tidak berminat jadi manusia yang baik. Ia tetap ingin hidup dalam lingkaran kemaksiatan.
Ia manusia lemah iman dan mudah terperdaya godaan setan. Semua bentuk kemaksiatan termasuk kategori perbuatan jahat menentang Allah dan Rasul-Nya. Lawan kata dari maksiat itu taat menjalankan perintah dan menjauhi segala larangan-Nya.
Jika ada orang yang berkemaksiat melampaui batas, kemudian belum pernah mendapatkan musibah atau bencana di dunia, sesungguhnya Allah menangguhkan musibahnya ke akhirat. Sebab Allah mengetahui, apapun musibah yang diterimanya di dunia, tidak akan mengubah tabiatnya.
Orang2 yang bermaksiat, kelak akan ditimpa kehinaan di sisi Allah dan siksa yang keras disebabkan mereka selalu membuat tipu daya. (QS. Al An’am [6]:124); Orang2 yang mendustakan ayat-ayat Allah, mereka akan ditimpa siksa disebabkan mereka selalu berbuat fasik. (QS. Al An’am [6]:49); (QS. Al A’raaf [7]:165);
Kelak Allah akan membalas orang yang berpaling dari ayat2 Allah dengan siksa buruk, disebabkan mereka selalu berpaling. (QS. Al An’am [6]:157); Apakah mereka merasa aman dari siksa Allah, atau kedatangan hari kiamat yang datang tiba2, sedang mereka tidak menyadarinya? (QS. Yusuf [12]:107).
Kalau kita renungkan, orang yang merusak tatanan dunia adalah orang yang justru mengerti agama, tetapi tidak mau ber-amar ma’ruf nahi munkar. Bukannya mengajak beramal kebaikan dengan dakwah dan doa, malah ikut2an berbuat maksiat.
Hukuman bagi orang yang berilmu dan berkuasa tetapi masih mau melakukan pelanggaran dan berbagai bentuk kemaksiatan, tentu akan lebih besar daripada hukuman orang yang tidak berilmu dan tidak memiliki kekuasaan.
Sedangkan terhadap orang yang tidak mau menerima petunjuk dan hanya mengedepankan hawa nafsunya, maka Allah akan membiarkannya orang itu sesat, karena Allah telah mengetahui bahwa dia tidak akan mau menerima petunjuk yang diberikan kepadanya.(QS. Al Jaatsiyah [45]:23).
Siapa yang berada dalam kesesatan, maka biarlah Tuhan YME memanjangkan umur dan membiarkan mereka hidup dalam kesenangan, sehingga mereka benar2 menyadari yang diancamkan kepadanya.(QS. Maryam [19]:75); Balasan bagi mereka yang tidak peduli dengan perintah dan larangan Allah, maka siksa akhirat sangat pedih dan tidak pernah berakhir. (Muchtar AF; dari grup WA-VN)-FR