Kampung Batik Gunungkidul Diresmikan Oktober 2018
(beritasatu.com)-Wonosari; Menkominfo Rudiantara akan meresmikan Dusun Kepek sebagai Kampung Batik di Kab-Gunungkidul, Yogya. Kampung batik itu diresmikan untuk memperkuat identitas batik di DIY, bertepatan peringatan Hari Batik Nasional pada (2/10).
Sentra industri batik di Dusun Kepek I, Desa Kepek, Kec-Wonosari yaitu : Kampung Batik Manding Siberkreasi ini diresmikan sebagai upaya melestarikan kekayaan batik sebagai budaya Nusantara. Ketua Kampung Batik Manding Siberkreasi, Guntur Susilo mengatakan, peresmian kampung itu momentum memperingati Hari Batik-2018 dan gerakan melestarikan warisan batik produk budaya Nusantara.
Guntur mengapresiasi respons Kemkominfo dengan meresmikan kampung batik yang disiapkan untuk mendorong potensi lokal masyarakat desa. Dukungan ini wujud nyata dalam mendorong maju dan berkembangnya komunitas kelompok industri kecil batik. Selain pelestarian budaya, juga mendorong tumbuhnya gerakan pemberdayaan masyarakat dan peningkatan pendapatan ekonomi desa.
“Pelestarian batik budaya Nusantara, pemberdayaan masyarakat, dan peningkatan ekonomi, harus berjalan seiring. Tidak saling meninggalkan. Satu ikatan yang tidak boleh lepas” kata Guntur, yang merintis Kampung Batik Manding sejak 5 tahun lalu.
Proses mempersiapkan Kampung Batik Manding Siberkreasi tidak tiba2. Perlu waktu 5 tahun dari penyadaran masyarakat, pelatihan dasar kelompok perempuan sampai tingkatan mahir, sembari merintis komunitas2 perajin batik di lokasi lain di luar Kepek. Kini ada 8 kelompok binaan Kampung Batik Manding Siberkreasi.
Kehadiran kampung batik itu menjawab keraguan kelompok2 pembatik di Gunungkidul yang terkendala pemasaran. Meski punya 7 motif kreasi andalan, komunitas batik kampung lain di Gunungkidul tetap dapat menggunakan kampung batik ini sebagai jalur pemasaran. “Kami kenalkan produk batik ini ke tingkat dunia dengan hadirnya Unesco di kampung kami setelah diresmikan Menkominfo” imbuhnya.
Pengurus Kampung Batik Manding Siberkreasi, FX Endro Tri Guntoro menambahkan, karya kreatif kampung batik tidak cukup dengan membangun kesadaran masyarakat pada pelestarian warisan budaya Nusantara. Batik harus makin dekat dengan identitas anak muda. Produk batik terus berkembang dengan dunia tata busana yang disiapkan setelah peresmian.
Gerakan batik hendaknya menggeliatkan ekonomi produktif di desa dan ketrampilan bersama dari masyarakat kampung batik ini untuk berperan di berbagai bidang memajukan produk kreatif batik.
Pelatihan tidak cukup menyasar peningkatan ketrampilan dan jumlah kelompok perajin batik tulis dan batik cap bertambah. Pelatihan pemasaran modern menggunakan media teknologi internet dan melibatkan anak2 muda di kampung batik akan lebih menyenangkan.
“Ini pentingnya kemkominfo hadir di aktivitas produksi batik ini. Kami bersama pemerintah bekerja sama melestarikan batik warisan budaya kita” ujar Endro.
Peresmian Kampung Batik Manding Siberkreasi di Kepek pada Hari Batik Nasional, oleh Menkominfo, Gubernur DIY, dan dimeriahkan sejumlah komunitas seni, seperti kelompok musik keroncong Kidung Ednosia. Tampil pula penabuh drum cilik Gunungkidul yang juara Junior Drum Off Singapure 2018 Bohe, Giwang Topo, dan duta batik Indonesia, Livy Lauren. (Asni Ovier; AO; Bahan dari : BeritaSatu.com dan http://www.beritasatu.com/hiburan/513909-kampung-batik-gunungkidul-diresmikan-2-oktober.html)-FatchurR *