Mengonsumsi Pemanis Buatan tiap hari(1/2)
(jpnn.com)-Terasa manis tapi tanpa kalori membuat pemanis buatan seperti cara mudah untuk berdiet. Namun, sebelum mengonsumsinya rutin, Anda perlu tahu efek di balik gula pengganti ini.
Bila dikonsumsi sesuai anjuran, pemanis buatan bisa membantu mengurangi konsumsi gula tambahan, sehingga jumlah kalori yang Anda konsumsi jadi lebih sedikit. Berat badan bisa dipertahankan tetap ideal, risiko Anda mengalami penyakit jantung dan diabetes akan menurun.
Faktanya tak sesederhana itu. Anda pun harus berhati-hati terhadap keamanan konsumsi pemanis buatan secara rutin, apalagi dalam jangka panjang.
Bahaya konsumsi pemanis buatan:
Ada 5 jenis pemanis buatan : Aspartam, kalium acesulfame, neotam, sakarin, sukralosa, serta satu pemanis alami rendah kalori, yaitu stevia, yang disetujui penggunaannya oleh Asosiasi Makanan dan Obat (FDA) AS. Tapi, respons tubuh dan otak manusia pada sederet pemanis buatan ini sangat kompleks.
Salah satu efek samping yang paling sering dilakukan adalah memperbolehkan diri sendiri mengonsumsi makanan manis karena berpikir telah mengurangi konsumsi gula harian.
Mungkin Anda berkata, “Karena saya minum kopi tanpa gula, jadi saya boleh makan kue2 manis.” Konsumsi pemanis buatan membuat Anda tergoda mengganti kalori yang hilang melalui sumber lain. Tentu hal ini mengganggu atau menghilangkan manfaat dari penggunaan pemanis buatan.
Dari studi, yakni San Antonio Heart Study, ditemukan partisipan yang mengonsumsi lebih dari 21 soda diet per minggu berisiko 2x lebih besar punya berat badan lebih dan mengalami obesitas dari yang tidak.
Studi lain terhadap berbagai etnis di AS menemukan konsumsi rutin soda diet justru berhubungan dengan peningkatan risiko sindrom metabolik sebesar 36 persen dan diabetes tipe 2 sebesar 67%.
Efek samping lain yang akibat mengonsumsi pemanis buatan adalah gangguan indera pengecap. Rasa makanan atau minuman yang dimakan berubah akibat penambahan pemanis buatan. Pada dasarnya, pemanis buatan memiliki intensitas rasa manis jauh lebih kuat ketimbang gula pasir atau gula jagung, sehingga reseptor gula di lidah akan terstimulasi berlebihan.
Akibatnya yang rutin menggunakan pemanis buatan akan mengecap rasa kurang manis meski buah yang dimakan manis. Bahkan, makanan-makanan yang tidak manis seperti sayur pun dapat terasa tawar.
Kondisi teburuk yang mungkin terjadi akibat konsumsi pemanis buatan itu seseorang bisa menghindari makanan sehat yang mengenyangkan dan bergizi dan justru lebih banyak mengonsumsi makanan dengan perasa buatan yang nilai gizinya rendah. (NP/RVS/Klikdokter; Bahan dari : https://www.jpnn.com/news/amankah-mengonsumsi-pemanis-buatan-setiap-hari)-FatchurR * Bersambung…………