Benarkah Masker Bedah Cegah Penyebaran Flu-Ini Penjelasannya
(republika.co.id)-JAKARTA; Saat flu, kadang seseorang menggunakan masker agar penyakitnya tak menular ke orang lain. Penggunaan masker, dimulai di Jepang sejak awal abad ke-20, ketika wabah influenza menewaskan antara 20 – 40 juta orang. Kini masker sebagai bagian dari etiket negara.
Selama wabah flu di Cina dan Jepang, ribuan orang pakai masker wajah, mencegah penyebaran infeksi. Kini ancaman wabah flu mematikan juga menyerang Australia. Otoritas Kesehatan Australia melaporkan lebih dari 40 ribu kasus influenza yang dikonfirmasi laboratorium sepanjang-2019.
Bahkan tiga anak kecil dan 23 lansia di panti jombo telah meninggal akibat wabah flu di Victoria, Australia. Di Queensland, 25 orang meninggal dan di Australia Selatan 17 orang juga meninggal.
Apakah betul masker efektif mencegah flu? Kepala Departemen Mikrobiologi Universitas Monash Stephen Turner mengatakan masker dapat membantu melindungi seseorang dari wabah penyakit. Namun menurut dia tidak semua masker bedah berfungsi mencegah virus flu.
“Banyak masker bedah yang digunakan tidak dirancang dengan baik untuk menyaring partikel yang sangat kecil sehingga jika virus flu melayang di sekitarnya, itu berpotensi melewatinya” kata Turner dilansir Sydney Morning Herald, Jumat (24/5)
Namun masker bedah dapat membatasi penyebaran influenza jika misalnya seseorang yang terkena virus memakai topeng ketika bersin di tempat umum. Dalam studi pada 2013 di AS, para peneliti menghitung jumlah partikel virus di udara di sekitar pasien dengan flu.
Mereka menemukan masker bedah mengurangi pernafasan tetesan virus besar secara signifikan. Akan tetapi masker itu kurang efektif terhadap tetesan virus halus yang dapat tetap tergantung di udara lebih lama dan karena itu lebih menular.
Apakah mengonsumsi vitamin C bisa mencegah flu? Kepala virologi Doherty Institute Associate Professor Aeron Hurt mengungkapkan tidak ada bukti ilmiah yang kuat untuk mendukung hal itu. Ia pernah menguji coba dengan menggunakan vit-C, elderberry, bawang putih, atau sup ayam namun hasilnya belum mampu menangkal wabah flu.
“Kami tidak memiliki penelitian untuk mengevaluasi apakah hal2 seperti ini berhasil. Tapi tak diragukan bugar dan sehat, memiliki kebersihan yang baik, mencuci tangan secara teratur, dan memiliki gaya hidup sehat yang melibatkan makan dengan baik memang membantu respons kekebalan tubuh,” kata dia.
Menurut Hurt, cara paling efektif mencegah flu dengan vaksinasi. Vaksin bekerja menghasilkan antibodi yang bisa menangkal infeksi virus. (Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Christiyaningsih; Bahan dari : https://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/info-sehat/ps09ya459/bisakah-masker-bedah-cegah-penyebaran-flu-ini-penjelasannya)-FatchurR *