(bbc.com/indonesia)-Pemuda Masjid amankan prosesi Semana Santa
Warga menyediakan kamar di rumahnya sebagai penginapan alternatif, termasuk warga Muslim, Kalsum. “Saya tak keberatan, di lingkungan sini sudah biasa. Apalagi antara kawin-mawin. Jadi kami anggap Muslim sebagai saudara,” kata Kalsum.
Setidaknya ada 120 rumah warga di Larantuka disediakan sebagai penginapan alternatif untuk peziarah yang melakukan prosesi Jumat Agung. Tak cuma itu, wujud toleransi antar umat beragama di Larantuka.
Uskup Larantuka Feansiskus Kopong Kung mengatakan saat prosesi Jumat Agung, pemuda2 masjid yang ikut berpartisipasi mengamankan jalannya prosesi ini. “Mereka mengawal proses ini untuk berjalan baik dengan orang muda Katolik, mereka berbaur,” kata Kopong.
Bunda yang berduka
Prosesi Jumat Agung yang digelar (19/04) jadi puncak agenda tahunan wisata religi di Larantuka. Pada Jumat Agung patung Bunda Maria diarak dari kapela Tuan Ma ke kapela Tuan Ana untuk menjemput Patung Yesus sesuai rute Tikam Turo, yaitu tiang-tiang lilin berjarak 5 km.
Uskup Larantuka Fransiskus Kopong Kung menjelaskan kedua patung lalu diarak mengitari Gereja Katedral Reinha Rosari Larantuka ke delapan armida, atau penghentian jalan salib. “Maria sebagai bunda yang berduka harus mengantar putranya tapi dia juga sebagai Reinha, ibu yang berjalan untuk keliling bersama masyarakat dan umat di sini,” kata Kopong.
“Ketika dia berduka, semua ikut berduka. Berjalan dengan dia dari armida ke armida di delapan penghentian itu,” ujarnya. Merujuk data Dinas Pariwisata Flores Timur, ada sekitar 5.800 peziarah yang merayakan Paskah di Larantuka pada tahun lalu.
Kebanyakan mereka asal dari sekitar seperti Kupang dan Maumere. Ada juga dari luar seperti Timor Leste dan negara2 Eropa. Tahun-2019i, jumlah peziarah menurun karena penyelenggaraan pemilu serentak yang berbarengan pekan suci Semana Santa. (Ayomi Amindoni, Oki Budhi di Larantuka Bahan dari : BBC News Indonesia dan https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-47981744)-FatchurR * Tamat…………..
