Khotbah Imam Masjid Al Noor Selandia Baru(1/2)
(minanews.net-Kutipan)-Walau telah berlalu agak lama, namun berita ini masih patut kita simak; Ribuan orang berkumpul di Hagley Park Christchurch, Selandia Baru, di seberang Masjid Al Noor untuk salat Jumat pertama, (22/3), sejak tragedi teror pecan sebelumnya.
Banyak wanita nonmuslim hadir berjilbab menunjukkan solidaritas. Termasuk PM Jacinda Ardern, pembaca berita televisi, perawat, mahasiswa dan petugas kepolisian – mengenakan jilbab. Hadir juga tokoh masyarakat, serta tokoh dari berbagai negara ikut hadir.
Shalat Jumat dipimpin Imam Masjid Al Noor, Gamal Fouda. Jelang shalat, negara itu terdiam 2 menit mendoakan yang wafat di tragedi penembakan. Salat Jumat di lapangan depan masjid Al Noor Christchurch itu disiarkan langsung stasiun2 TV dan radio Selandia Baru.
Gamal Fouda salah seorang korban selamat dari penembakan oleh teroris Australia penganut supremasi kulit putih. Khutbah yang tak biasa, karena dihadiri ribuan orang secara fisik, termasuk 5.700 pasang mata yang menyaksikan online dari penjuru dunia. Tak biasa, karena dihadiri masyarakat bukan beragama Islam, termasuk PM Selandia Baru.
Sebuah khutbah yang tak biasa, karena di sela-sela khutbah terdengar aplaus, dari para hadirin, karena khutbah yang menggerakkan hati, sekaligus motorik tangan untuk melakukannya. Berikut sebagian khotbahnya :
Saudara-saudari dalam Islam, saudara-saudari dalam kemanusiaan, saudara-saudari di Selandia Baru. Jumat lalu saya berdiri di masjid ini melihat kebencian dan amarah di mata teroris, yang membunuh 50 orang, melukai 42 lainnya, tindakannya menghancurkan hati jutaan orang di dunia.
Hari ini, dari tempat sama, saat saya melihat keluar, saya melihat cinta dan kasih sayang di mata ribuan sesama warga Selandia Baru dan sesama manusia di dunia, memenuhi hati jutaan orang yang tidak bersama kita secara fisik tetapi satu ikatan hati.
Teroris ini berusaha menghancurkan bangsa berideologi jahat menghancurkan dunia. Kita menunjukkan Selandia Baru tidak bisa dipecahkan. Dunia bisa melihat dalam diri kita contoh ikatan cinta dan persatuan. Hati kita berduka ptai tidak hancur. Kita bertekad tidak membiarkan siapa pun memecah belah bangsa ini.
Kita bertekad saling mencintai dan mendukung. Ideologi supremasi kulit putih yang jahat ini tidak menyerang kita lebih dulu, namun hal itu mengejutkan kita. Jumlah orang yang terbunuh tidak luar biasa, tetapi solidaritas di Selandia Baru luar biasa.
Bagi keluarga korban, yang Anda cintai tidak wafat sia2. Darahnya menyirami benih2 harapan. Dunia melihat keindahan Islam dan persatuan kita. Jangan katakan yang terbunuh di jalan Allah, mereka sudah mati. Mereka hidup, bersukacita dengan Tuhan. Mereka yang terbaik dari kita, diambil dari kita pada hari2 terbaik, di tempat terbaik. Dan berbuat terbaik.
Mereka bukan hanya pejuang Islam tapi juga pejuang bangsa. Rasa kehilangan mereka mewujud jadi persatuan dan kekuatan Selandia Baru. Kepergian mereka itu kebangkitan, untuk semua umat manusia. Keberanian mereka itu kehidupan baru bagi Selandia Baru dan peluang kemakmuran bagi banyak orang.
Pertemuan kita dengan corak keragaman yang kita miliki, adalah bukti kemanusiaan bersama. Kita ada di sini berjumlah ribuan bersatu untuk satu tujuan; kebencian akan digagalkan dan cinta ditumbuhkan. Kami diajari nabi Muhammad, Kamu tidak pernah dapat benar2 menunjukkan rasa syukur kepada Tuhan yang maha kuasa tanpa berterima kasih kepada sesamamu. (AK/R01/RS3; Bahan dari : https://minanews.net/khutbah-jumat-lengkap-imam-masjid-al-noor-selandia-baru/)-FatchurR * Bersambung……..