Opini dan sukses bisnis

Startup-Mempermudah Bisnis Sayur

(koran-jakarta.com)-Dengan sentuhan teknologi digital perusahaan rintisan (start up) ingin memberi pedagang sayur produk bermutu dan harga terbaik. Rantai pasokan sayur yang panjang berakibat bisnis ini kurang efisien dari bisnis dan waktu.

 

Start up digital menciptakan teknologi untuk memudahkan pedagang dapat produk segar lebih baik. Tiap hari, masyarakat Indonesia mengonsumsi produk2 segar seperti sayuran, buah, daging, dan ikan. Tahun 2017, menurut Kedai Sayur, jumlah konsumsi produk segar di Jakarta, Bandung, dan Surabaya  mencapai 8,4 miliar dolar AS atau 120,9 triliun rupiah.

 

Hingga hari ini, hampir seluruh produk segar itu dijual dan di­distribusikan mengandalkan pedagang keliling (tukang sayur). Mere­ka ini yang menjajakan sayur mayur ke rumah2 konsumen.

 

Melihat tingginya peluang bisnis pedagang sayur, Adrian Hernanto mantan Deputi Direktur untuk Proses Bisnis dan IT Triputra Group, bersama Ahmad Supriyadi dan Rizki Novian, mendi­rikan start up bernama Kedai Sayur.

 

“Pedagang sayur keliling dinilai kerifan lokal yang ada sejak lama. Dengan sentuhan teknologi digital perusahaan kami ingin memberi pedagang sayur produk dengan kualitas dan harga terbaik,” ujar Adrian.

 

“Start up” e-dagang ini hadir memodernisasi transaksi antara konsumen dan tukang sayur via aplikasi pada ponsel pintar Android. Platform online ini dapat diakses tukang sayur sebagai mitra Kedai Sayur.

 

“Melalui jaringan yang luas dan penggunaan teknologi, dapat memberdayakan pasar produk segar dan membuktikan penduduk ekonomi tingkat manapun, termasuk tukang sayur, merasakan manfaat dari inklusi teknologi,” jelas Adrian.

 

Kedai Sayur ingin memangkas rantai pasokan panjang. Setelah melewati beberapa tangan pengepul, hasil panen tiba di pasar induk dan disebar ke pedagang2 lainnya. Selanjutnya, tukang sayur akan pergi ke pasar induk setiap pada tengah malam untuk membeli produk, untuk dijual keesokan harinya.

 

Proses panjang ini membuat tukang sayur sulit menemukan pro­duk segar dengan mudah dan cepat. Terlebih, harga pokok sayur jadi berlipat ganda dan mene­kan keuntungan tukang sayur.

 

Cara memangkas rantai pasokan, Kedai Sayur bekerja sama dengan petani2 dan mitra lain langsung untuk pemilihan produk segar dan distribusi. Tukang sayur yang bergabung sebagai Mitra Sayur dapat mengakses produk se­gar berkualitas dengan harga terbaik melalui aplikasi.

 

“Produk itu dapat diambil Mitra Sayur pada titik pe­nurunan (drop-off) terdekat dengan mereka,” lanjut Adrian.

 

Selain ap­likasi dan titik penurunan sayur, Kedai Sayur menawarkan Mitra Sayur kendaraan distribusi roda tiga (Si Komo atau Kedai on Mobile). Si Komo memungkinkan pedagang menjangkau pelanggan mereka lebih efisien dan membawa lebih banyak dagangan.

 

Dengan desain unik, kendaraan roda tiga ini dialihfungsikan untuk layanan lain seperti pengantaran paket atau jual makanan. Hal ini memungkinkan Mitra Sayur untuk mendapatkan pendapatan tambahan setelah selesai menjual produk segar mereka hari itu Komo.

 

“Kami percaya misi kami mampu meningkatkan kehidupan tukang sayur dengan membebaskan mereka dari jam kerja yang tidak teratur dan berbagai kesempatan untuk dapat penghasilan tambahan” ujarnya.

 

Kedai Sayur juga menawarkan program pembiayaan bagi Mitra Sayur mendapat Si Komo. Mitra Kedai Sayur mendapat 2.000 mitra di area Jakarta, mengklaim mitra terus meningkat 60% tiap bulannya, sebesar 80% mitra secara aktif menjual produk mereka yang mendorong total nilai penjualan barang (GMV) mencapai lima kali lipat dalam empat bulan terakhir.

 

Kedai Sayur meraih pendanaan tahap awal 1,3 juta dolar As atau setara 17,3 miliar rupiah yang dipimpin oleh East Ventures. Dana segar ini untuk mempercepat Kedai Sayur dalam merekrut pedagang sayur sebagai mitranya.

 

Menurut Managing Partner East Ventures, Willson Cuaca, mengatakan Kedai Sayur sejalan dengan dua hipotesis East Ventures. “Yang pertama inklusi teknologi untuk pedagang yang kurang terlayani dalam mengakses teknologi, dan kedua, meningkatkan rantai pasokan” pungkas Willson. (hay/E-6; Bahan dari : http://www.koran-jakarta.com/-start-up–permudah-bisnis-sayur/)-FatchurR *

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button
Close
Close