Monumen Jenderal Sudirman Tempat Ngabuburit Favorit Di Pacitan
(news.detik.com)-PACITAN; Kawasan Monumen Panglima Besar Jend. Sudirman kerap jadi tempat Ngabuburit jelang buka puasa oleh warga Pacitan. Selain sarat nilai perjuangan, situs sejarah di Desa Pakisbaru, Kecamatan Nawangan itu menyuguhkan keindahan panorama alam.
Sejauh mata memandang, hamparan tanaman hutan kehijauan berbatas garis ufuk. Patung Penglima berdiri kokoh membelakangi langit senja megah keemasan. Semilir angin sejuk khas pegunungan membuat pengunjung kerasan berlama-lama di tempat setinggi 1.200 mdpl tersebut.
Waktu itu pukul 16.30 WIB. Tapi suhu terasa dingin melebihi ruangan ber-AC. Pancaran sinar mentari keemasan menyembul di antara kaki tegap Pak Dirman tak mampu meredam hawa menusuk tulang. Jaket atau kaos lengan panjang jadi pilihan untuk bisa bertahan.
Tiba di pintu masuk, ada 12 pilar melengkung di kanan kiri lorong. Tiang bendera ukuran raksasa berdiri di pelataran. Makin mempercantik komposisi lukisan alam senja. Di bawah tiap pilar, ada relief menempel di beton. Melengkapi kisah heroisme Jenderal selama memimpin gerilya.
Pemandangan sama dapat kita saksikan saat menyusuri dinding gedung yang melingkar pelataran. Di dalam gedung ada diorama. Karya seni tiga dimensi itu merangkai rentetan sejarah saat tentara bersama rakyat mempertahankan Ibu Pertiwi dari penjajah.
Untuk ke lokasi patung berbahan perunggu setinggi 8 mt itu, pengunjung harus menapaki puluhan anak tangga. Deretannya tegak. Sehingga pengunjung harus hati-hati. Hamparan lantai berlapis blok semen di sekitar patung dapat dipilih menjadi tempat bersantai sembari menunggu magrib.
Pantauan detikcom, puluhan pengunjung rata-rata remaja duduk berjajar di anak tangga. Sebagian swafoto dengan latar patung Pak Dirman. Ada pula wisatawan yang mengabadikan momen itu dengan format video. Dia adalah Obi Madi Resanto (23).
“Di sini pemandangannya luar biasa. Udara sejuk. Hawa seperti ini nggak bisa kita dapatkan di kota,” ucap videografer asal Ngawi, (19/5/2019). Obi sengaja ke obyek wisata sejarah ini karena penasaran. Apalagi dia sering dengar cerita eksotika tempat di puncak Bukit Gandrung ini. Obi berangkat bersama 2 saudaranya.
“Penasaran ingin bikin videonya,” tuturnya sembari menggenggam kamera mirrorless dengan mikrofon. Kesan berbeda dirasakan Haidaruddin (15). Pelajar yang baru lulus SLTP di Pacitan itu bersama kedua orang tuanya. Kakak dan adik perempuannya turut serta. Keluarga itu tengah selfie di utara patung.
Haidar 2x ke tempat ini. Dia pernah datang saat karya wisata saat dia duduk di SD. Keluarga yang tinggal di Kota Pacitan itu berencana menikmati buka puasa di tempat ini. “Asyik suasana di sini. Rutenya jauh, tapi nggak masalah. Dari dulu inginnya main lagi ke sini. Tapi keluarga bisanya sekarang. Sekalian dijadwalkan buka puasa” katanya.
“Menunya bawa dari rumah,” imbuh Ahsan (19), kakak Haidaruddin. Untuk menuju Monumen ini dapat ditempuh dari dua jurusan berbeda. Jika berangkat dari Kota Pacitan, pengunjung dapat melalui rute Arjosari-Nawangan-Pakis Baru. Jarak tempuhnya 40an Km.
Wisatawan asal kota lain di wilayah utara seperti Ponorogo, Wonogiri, dll dapat menempuh rute Purwantoro-Kismantoro-Jeruk-Pakis Baru. Hanya, pastikan kondisi kendaraan prima. Sebab, jalan provinsi 25 Km itu melewati beberapa tanjakan dan tikungan ekstrem.
(syn/bdh; Bahan dari : https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-4555717/monumen-jenderal-sudirman-tempat-ngabuburit-favorit-warga-pacitan?_ga=2.159534389.902345981.1581630576-991151098.1572390384)-FatchurR *