(jabar.tribunnews.com)- WHO mengingatkan ke seluruh negara bahwa herd immunity merupakan konsep berbahaya, situasi yang dicapai ketika 70-90% dari populasi kebal terhadap virus itu.
Menurut Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Institute Amin Soebandrio, herd immunity bisa dicapai dengan 2 cara. Pertama, vaksinasi atau imunisasi. Diharapkan makin banyak orang diimunisasi, semakin banyak orang juga yang jadi kebal. Tentunya juga akan memutus rantai penularan virus corona.
Namun, kini belum ada vaksin spesifik untuk Virus Corona. Amin Soebandrio menyebut mencapai kekebalan kelompok dengan vaksin tidak bisa diharapkan di waktu dekat. Amin menyampaikan untuk mencapai herd immunity atau kekebalan massal dengan vaksin akan menunggu lama.
“Jangan terlalu mengharapkan vaksin, karena paling cepat baru akan tersedia massal tahun depan,” kata Amin kepada KompasTV (17/5/2020).
Cara kedua dengan merangsang pembentukan antibodi pada orang-orang dengan cara “memaparkan” orang tersebut kepada virus dalam jumlah yang kecil, artinya tidak sampai menyebabkan sakit.
Namun, Amin menyampaikan hal ini akan sulit dilakukan secara alami, karena tidak diketahui dosisnya berapa. Menurutnya, konsep herd immunity pun dapat dikatakan tidak efektif saat diterapkan di beberapa negara yang sedang terjangkit wabah sebelum virus corona baru.
“Tidak dianggap berhasil, karena yang menjadi sakit cukup banyak,” kata Amin. Kepala Lembaga Eijkman tersebut pun menyarankan untuk meningkatkan kekebalan tubuh secara umum untuk melindungi diri dari infeksi apapun, tak hanya dari virus corona.
(Artikel ini telah tayang di Tribunjabar.id dengan judul WHO Peringatkan Seluruh Negara, Lembaga Eijkman Jelaskan Apa Itu Herd Immunity, Editor: Fidya Alifa Puspafirdausi ; Bahan dari : Kompas dan https://jabar.tribunnews.com/2020/05/18/who-peringatkan-seluruh-negara-lembaga-eijkman-jelaskan-apa-itu-herd-immunity)-FatchurR *
