Aku cinta Indonesia

Bupati Banyuwangi Walkot Semarang Siapkan New Normal Begini Kebijakannya

(news.detik.com)-JAKARTA; Istilah new normal (kenormalan baru) pada masa pandemi COVID-19 segera diterapkan di beberapa daerah. Kepala daerah di Banyuwangi dan Semarang menceritakan pengalaman mereka mempersiapkan new normal di daerah masing-masing.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyebut new normal dengan istilah kebiasaan anyar agar lebih mudah dipahami masyarakat. Prinsipnya, tetap melaksanakan standard operating procedure (SOP) kesehatan.

“Satu, orang wajib bermasker. Kalau  nggak pakai masker, nggak ada pelayanan. Kedua, sebelum masuk dicek dengan thermo gun. Kalau gak mau, suruh keluar. Yang ketiga, wajib cuci tangan sebelum masuk. Begitu masuk ke dia harus jaga jarak. Ibu ibu sepuh yang kira-kira agak batuk, gak boleh datang. Ini bagian dari SOP. Ini di sektor publik,” Kata Anas dalam konferensi pers  di BNPB, (4/6/20).

Tak hanya itu, Anas juga telah menyiapkan SOP terkait new normal di bidang pariwisata. Dia akan terus melakukan pengawasan SOP kesehatan di bandara, hotel, hingga restoran.

“Kami terus mengcross-check oleh Dinkes untuk memonitor hotel dan restoran. Restoran yang sudah kita kurasi, restoran yang sudah new normal kita kasih sertifikasi atau semacam stiker. Yang tidak, mereka tidak boleh, karena ini akan berisiko,” ucap Anas.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengungkapkan daerahnya tidak ada kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) selama pandemi COVID-19. Namun Semarang menerapkan pembatasan kegiatan masyarakat (PKM) guna mencegah penyebaran COVID-19.

“Kami pakai format jalan tengah dari hasil diskusi dengan seluruh stakeholder dan komunitas Semarang antara setuju PSBB dan menolak PSBB. Jalan tengahnya dengan memasifkan patroli supaya orang-orang paham dengan SOP kesehatan. Dasarnya Perwalkot Semarang, PKM, pembatasan kegiatan masyarakat,” kata Hendrar.

 

Kebiasaan baru pada masa pandemi COVID-19 juga berlangsung di Semarang. Masyarakat di Semarang siap menerapkan new normal. “Insyaallah dari sinyal tentang istilah new normal atau langkah-langkah ke depan hidup berdampingan dengan Corona ini, kami mulai membiasakan dari awal,” ujar Hendrar.

Hendrar menjelaskan Semarang menerapkan pembatasan kunjungan masyarakat ke restoran. Kemudian aktivitas di bidang industri juga telah menerapkan sistem kerja shift.

“Yang di tempat restoran juga begitu. Pengunjungnya dari pagi sampai malam kita batasi jam operasional maksimal jam 20.00. Kapasitasnya juga kita batasi sampai separuh dan SOP kesehatan harus diterapkan. Orang mau masuk ke restoran harus ada wastafel portabel, ada thermo gun,” tutur Hendrar.

 

(tor; tor; Rahel Narda;  Bahan dari : https://news.detik.com/berita/d-5040199/bupati-banyuwangi-walkot-semarang-siapkan-new-normal-begini-kebijakannya?tag_from=wpm_nhl_10)-FatchurR *

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button
Close
Close