7 BUMN Alihkan Saham Holding BUMN RS Kelola
(cnbcindonesia.com)-JAKARTA; Tujuh perusahaan BUMN resmi mengalihkan saham kepemilikan rumah sakitnya kepada holding BUMN RS, yakni PT Pertamina Bina Medika IHC/Pertamedika IHC.
Langkah ini bagian dari rencana Kemen-BUMN di bawah Menteri Erick Thohir untuk membentuk Holding RS BUMN yang dimulai sejak 2018. Pengalihan saham ini dengan penandatangan akta jual beli antara 7 BUMN itu dengan Pertamedika IHC. Adapun ke-7 perusahaan yang mengalihkan sahamnya :
1-PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) sebagai pemegang saham PT Krakatau Medika
2-PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) sebagai pemegang saham PT Rumah Sakit Pelabuhan
3-PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) sebagai pemegang saham PT Pelindo Husada Citra
4-PT Perkebunan Nusantara X sebagai pemegang saham PT Nusantara Medika Utama
5-PT Perkebunan Nusantara XI sebagai pemegang saham PT Nusantara Sebelas Medika
6-PT Perkebunan Nusantara XII sebagai pemegang saham PT Rolas Nusantara Medika
7-PT Timah Tbk (TINS) sebagai pemegang saham PT Rumah Sakit Bakti Timah
Â
Dalam menghadapi rangkaian proses aksi korporasi, Pertamedika IHC didampingi oleh PT Danareksa Sekuritas beserta konsultan pendukung lainnya.
Menteri Erick Thohir mengatakan penandatanganan akta jual beli ini lanjutan dari pengembangan RS BUMN secara bersama dalam Gup IHC yang berpotensi untuk meningkatkan peran dalam ketahanan kesehatan nasional melalui empat objektif strategis.
Ada 4 tujuan yakni penyediaan layanan kesehatan bermutu, peningkatan jaringan dan skala, pengembangan kapabilitas dan inovasi, serta integrasi dan kolaborasi ekosistem kesehatan nasional.
“Dengan semangat sama, yaitu memudahkan dan melayani masyarakat, saya berpikir seharusnya seluruh RS milik BUMN dapat dikelola secara profesional dan transparan, dan dipimpin orang yang memiliki expertise di bidang kesehatan,” kata Erick dalam siaran persnya, (7/8/20).
Â
“Ini sesuai Value of Synergy and Value of Creation dan dapat menuju Go Global yang ditempuh dengan pertukaran tenaga medis ke luar negeri sebagai transfer knowledge,” kata Erick.
Dengan penggabungan ini maka akan diterapkan standarisasi kualitas dan operasional layanan di seluruh jaringan rumah sakit BUMN. Integrasi ini juga diharapkan meningkatkan fokus bisnis dan kualitas pelayanan kesehatan dan menjadi market leader di dalam negeri.
“Saya harap RS BUMN saling kerjasama, membangun ekosistem kesehatan yang baik dengan RS RS Swasta, Daerah, dan memprioritaskan produk dalam negeri. Insya Allah dengan langkah peningkatan dan penguatan RS BUMN ini, dampak Covid-19 di Indonesia dapat dilalui bersama” tutup Erick.
Setelah pengalihan ini, maka jumlah RS yang akan dikelola dalam Grup IHC ini akan meningkat dari sebelumnya 14 RS jadi total 35 rumah sakit. Konsolidasi 35 RS ini akan meningkatkan kapasitas Grup IHC dengan jumlah lebih dari 4.500 tempat tidur di berbagai wilayah Indonesia.
Hal ini mendorong pengembangan skala bisnis secara signifikan dan pengembangan jangkauan cakupan usaha Grup IHC di Indonesia, bahkan kedepannya diharapkan dapat ekspansi ke negara tetangga.
(tas; tas; Monica Wareza; Bahan dari : https://www.cnbcindonesia.com/market/20200807163121-17-178288/tok-7-bumn-resmi-alihkan-saham-holding-bumn-rs-kelola-35-rs)-FatchurR