Iptek dan Lingk. Hidup

Viral Mengapa Bus Tidak Pernah Matikan Mesin Saat Isi BBM

(kompas.com)-Sebagai mantan karyawan yang telah purna bakti, tentu Anda pernah naik bus, berombongan atau pribadi. Kalau Anda perhaatikan, saat mengisi BBM mesin busnya tidak dimatikan. Menurut Anda, dimatikan atau biar hidup seperti yang selama ini Anda alami? Ikuti ulasan berikut ini

 

Unggahan yang bernarasi mengapa bus ketika mengisi BBM tak pernah mematikan mesinnya viral di medsos. Unggahan itu dibagikan pemilik akun FB Fahmi di grup FB Info Warga Jember pada (28/7/20).

 

Dalam unggahannya, pemilik akun FB membandingkan dengan sepeda motor dan mobil ketika mengisi BBM harus mematikan mesinnya lebih dulu. Hingga berita ini diturunkan, unggahan itu disukai lebih dari 2.200 kali dan mendapat komentar lebih dari 1.200 kali.

 

Berikut narasi selengkapnya dari unggahan tersebut:

“Takon Lur..Knp ya klo bus besar ngisi BBM mesinnya ga di matikan..Tpi klo mobil2 kecil dan motor harus di matikan..,” tulis akun Facebook Fahmi.

 

Bagaimana penjelasannya?

Mencari tahu enjelasannya, Kompas.com menghubungi dosen teknik mesin UGM Yogya, Dr Jayan Sentanuhudy. Jayan menjelaskan ada alasan utama bus yang ber BBM solar tidak atau jarang mematikan mesinnya saat mengisi BBM di SPBU.

 

“BBM solar itu uapnya tak sereaktif bensin, dan solar tak mudah menguap,” katanya saat dihubungi Kompas.com, (30/7/20). Menurutnya, semua BBM dapat menguap dan BBM jenis bensin lebih mudah menguap. Karena itu, kendaraan yang ber BBM bensin harus mematikan mesinnya lebih dulu sebelum mengisi BBM. “Celakanya lagi, bensin juga memiliki sifat lebih reaktif,” ucap Jayan menjelaskan.

 

Tetap dimatikan

Bila bensin telah menguap dan bercampur dengan udara pada proporsi yang tepat plus ada sumber panas, maka menimbulkan api. Walau kendaraan yang ber BBM solar tidak harus mematikan mesinnya saat mengisi BBM, Jayan menyarankan sebaiknya hal itu tak dilakukan.

 

“Kalau menurut saya, sebaiknya mesinnya juga dimatikan untuk mengantisipasi munculnya api dan dapat menjadikan kebakaran,” papar Jayan. Jayan mengatakan, segala sesuatu yang terbakar itu harus memenuhi tiga hal ini, yakni ada bahan bakar, udara, dan sumber panas atau api.

 

“Bahan bakar dalam bentuk uap akan keluar saat proses pengisian, itu natural. Lalu bercampur udara. Bila proporsi campurannya tepat, maka mudah terbakar” katanya. Jayan mengungkap fakta bahwa potensi kebakaran BBM solar lebih kecil daripada bensin.

 

Kenyamanan penumpang

Selain itu, Werry Yulianto, Export Manager Karoseri Laksana, pembuat bus, mengatakan Pengemudi bus tak mematikan mesinnya dengan alasan kenyamanan penumpang. Dengan mesin tetap hidup, artinya AC tetap hidup. “Kalau dimatikan, kompresor AC tak bekerja,” ucapnya, seperti diberitakan Kompas.com (28/5/20).

 

Pengisian BBM bus makan waktu lama, sehingga jika AC terlalu lama dimatikan, maka suhu kabin bus jadi panas dan penumpang tidak nyaman. Selain itu, penggunaan BBM solar, tak mudah terbakar seperti bensin. “ Solar itu terbakarnya jika terkompresi, berbeda dengan bensin yang mudah terbakar.

 

Namun, sebaiknya tata cara pengisian BBM untuk mematikan mesin tetap ditaati,” kata Werry. Hal senada diungkapkan Kepala SPBU Pertamina MT Haryono, Imin. Menurutnya, pengisian BBM harus dilakukan saat mesin mati. “Khawatir ketika bus tidak mematikan mesin, uap panas dari mesin bus bisa memicu kebakaran ketika bertemu uap BBM kendaraan lain,” ucap Imin kepada Kompas.com.

 

(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Unggahan Viral Mengapa Bus Tak Pernah Matikan Mesin Saat Isi BBM, Ini Jawabannya”, Penulis : Dandy Bayu Bramasta; Editor : Sari Hardiyanto; Akses lebih cepat dan mudah melalui aplikasi; Google Play: https://bit.ly/3g85pkA; Apple App Store: https://apple.co/3hXWJ0L; Bahan dari : https://www.kompas.com/tren/read/2020/07/30/131000965/unggahan-viral-mengapa-bus-tak-pernah-matikan-mesin-saat-isi-bbm-ini?page=all)-FatchurR *

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button
Close
Close