Deviana Ike Prihartanti Jatuh bangun Membangun Bisnisnya
(tabloidbintang.com)- SEBELUM mendirikan EO, sulung dari 3 bersaudara ini kerja di beberapa perusahaan. Juga pernah merasakan kerasnya kerja sebagai buruh pabrik penggulung pita kaset selulus SMA. Upah sebagai buruh ia tabung dan digunakan untuk kuliah.
Perkenalan Ike dengan outbound terjadi saat perusahaan tempat kerja dulu mengajak karyawan untuk outbound. Acara ini mengubah hidup Ike. “Dari acara itu saya dapat pengetahuan baru tentang pembentukan karakter dan ilmu outbound, tapi juga dapat suami” ucap Ike menyinggung suaminya, Dedi Suhendi, SPt, salah satu instruktur outbound grupnya, malu-malu.
Menikah dengan Ike, Dedi meninggalkan pekerjaannya sebagai instruktur outbound dan kerja di sebuah perusahaan. “Meski tidak lagi bekerja di temput outbound, saya masih sering terima tawaran untuk jadi instruktur outbound. Tawaran itu selalu saya lempar pada teman-teman,” timpal Dedi.
Ike lihat tawaran-tawaran itu sebagai peluang. Ia beranikan mengurus klien Dedi yang ingin outbound. “Suami terkejut ketika saya sampaikan rencana mendirikan EO, tapi didukung. Ia memberi pelajaran seluk-beluk outbound dan mennjadi instruktur outbound” Itu kisah awal berdirinya EO miliknya.
Di bawah bendera PT Kreasi Alam Inspirasi, Ike mulai bisnis bermodal beberapa juta rupiah dan tanpa karyawan. Ia ajukan penawaran pelatihan outbound ke beberapa perusahaan. “Mendirikan EO bisa tanpa modal, ini bisnis jasa. Bisa down payment (DP) dari klien dijadikan modal menggelar outbond atau gathering”.
Bukan sekali 2x ia gigit jari karena kalah tender. “Memang bisnis jasa mengutamakan kepercayaan. Jadi butuh waktu untuk mendapat kepercayaan itu,” ceritanya. Kerja kerasnya mulai memetik hasil ketika pada 2011 dipercaya satu kementerian untuk menjalankan program fun bike.
“Dapat pekerjaan langsung skala besar dan melibatkan berbagai instansi dan sponsor”. Fun bike lancar, EO milik Ike mulai dikenal. Namun bukan berarti bisnisnya tanpa kendala. Ia pernah rugi puluhan juta. “Itu kelalaian, salah hitung. Sejak itu kami disiplin dan hati-hati. Semua yang melibatkan pihak ketiga dan klien harus hitam di atas putih. Biar semua jelas secara hukum,” Ike berbagi kiat usaha bisnis EO.
Perlahan tapi pasti bisnisnya berkembang. Awalnya, ia bertarget 5 acara dalam setahun. “Itu bisa untuk biaya hidup setahun dan sedikit menabung,” buka Ike yang kini memiliki 7 karyawan tetap dan puluhan tenaga lepas. Tahun berikutnya, perusahaan milik wanita yang merayakan HUT tiap 23/12 ini tidak hanya mengurus outbound tapi juga gathering perusahaan.
“Seiring dengan meningkatnya acara yang kami pegang, Mas Dedi berhenti kerja dan membantu saya membesarkan bisnis EO,” ungkap Ike. Di tengah persaingan ketat, ia berprinsip, “Harus terus mengasah kreativitas. Dalam bisnis jasa seperti kami, kreativitas yang utama.”
(ej/gur; Endang Jamhari; Bahan dari : https://www.tabloidbintang.com/berita/sosok/read/31292/kisah-deviana-ike-prihartanti-jatuhbangun-membangun-bisnis)-FatchurR *