Warisan Belanda Hutang 16T Dan Ekonomi Yang Rusak
(finance.detik.com)-JAKARTA; Menkeu Sri Mulyani Indrawati beberkan sejumlah warisan Belanda untuk Indonesia. Warisan itu dari utang hingga kondisi perekonomian yang rusak.
“Dari sisi ekonomi waktu kita merdeka, kita diberi warisan Belanda tidak hanya perekonomian yang rusak namun utang dari pemerintahan kolonial,” kata dia dalam pembukaan Ekspo Profesi Keuangan 2020 melalui video conference, (12/10/2020).
Sri menyebut sejak jadi negara merdeka, kita memiliki utang. Perang yang terjadi membuat kekayaan yang dimiliki Indonesia jadi rusak. “Jadi waktu kita memulai dari pemerintahan jadi negara merdeka itu secara keuangan tidak dengan balance sheet 0. Dengan neraca kita ‘oh kita memiliki semua harta kekayaan’, enggak. Pertama harta kekayaan yang ada rusak karena perang,” tuturnya.
Seluruh investasi yang sebelumnya dibukukan Belanda, dibebankan jadi utang Indonesia dengan jumlah berdasarkan catatannya US$ 1,13 miliar. Jika dirupiahkan dengan kurs hari ini, maka warisan utangnya saat itu Rp 16,6 triliun (kurs Rp 14.700/US$).
“Seluruh investasi sebelumnya yang dibukukan oleh pemerintah Belanda menjadi investasinya pemerintah Indonesia, yaitu utangnya menjadi utang republik Indonesia. Warisannya itu US$ 1,13 billion pada saat mungkin dulu GDP Indonesia masih sangat kecil,” ucapnya.
Ditambah waktu mulai membangun Indonesia, defisit APBN sangat besar sehingga menciptakan tekanan luar biasa. Waktu itu, defisit APBN tidak bisa melalui penjualan surat utang negara seperti sekarang. Alhasil, saat itu minta Bank Indonesia melakukan pencetakan uang untuk membiayai defisit anggaran.
“Yang terjadi adalah kemudian jumlah uang yang beredar lebih banyak dari suasana atau kondisi perekonomiannya, sehingga inflasi meningkat luar biasa besar,” tuturnya.
(fdl; fdl; Anisa Indraini; Bahan dari : https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-5211263/sri-mulyani-ungkap-warisan-belanda-utang-rp-16-t-dan-ekonomi-yang-rusak)-FatchurR *