Iptek dan Lingk. Hidup

Operator Diminta Tambah Kecepatan Internet Dan Tidak Perang Harga

(cnnindonesia.com)- Jakarta, Kemenkominfo meminta operator penyedia jasa layanan Internet fokus meningkatkan kualitas layanan internet ketimbang perang tarif.

 

“Kalau operator di 2021 masih perang tarif tanpa memikirkan quality of service (kualitas layanan), saya yakin tak bisa menarik perhatian pelanggan,” kata Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kemkominfo Ahmad M. Ramli dalam webinar ”Mengungkap Peluang dan Kendala Perluasan Jaringan Internet di Wilayah Indonesia’ (15/12).

 

“Karena pelanggan tidak menggunakan HP hanya untuk telekomunikasi, tapi banyak hal, untuk zooming, belajar, internet, jadi kalau kualitas servicenya jelek, akan ditinggalkan,” lanjutnya. Saat dihubungi Ramli menyebut kualitas internet itu terkait dengan kecepatan dan cakupan akses.

 

“Ada 2 variabel terkait layananan telko. Pertama, cakupan jaringan (berupa) jangkauan wilayah yang ter-cover sinyal. Kedua, kecepatan internet,” jelasnya lewat pesan teks. Menurutnya di 2021, pengguna layanan internet lebih menginginkan kualitas jaringan yang baik menunjang kebutuhan sehari-hari.

 

Dalam masa pandemi Covid-19 yang belum mereda, penggunaan internet meningkat di semua lini, pekerjaan, pendidikan, dan hiburan. Dia minta operator internet membangun jaringan internet di titik blank spot. Terutama membangun jaringan internet di daerah non 3T (tertinggal, terdepan, terluar) yang jadi daerah potensial.

 

Untuk daerah 3T, akses internet akan dibangun pemerintah dengan programuniversal service obligationatau USO, menggunakan anggaran APBN. Ada 12.548 daerah blank spot internet, dan 9.113 diantaranya desa-desa 3T, dan 3.435 lainnya desa non 3T yang tidak mendapat akses internet.

 

“Kalau dari pemerintah 3T mengambil langkah USO, untuk non 3T kita dorong operator membangun jaringan 4G sehingga daerah sekitar non 3T akan terdampak dan jaringannya bagus,” ucapnya.  Diacara yang sama, GM Future Network Project Telkomsel Ronald Limoa mengatakan kesulitan  membangun jaringan internet di daerah-daerah terpencil.

 

Kondisi geografis itu kendala utama membangun infrastruktur jaringan di daerah 3T dan non 3T. Beberapa daerah, hanya bisa diakses pakai pesawat atau kapal kecil melalui jalur sungai. Selain kendala itu, ada masalah besar lain menyangkut infrastruktur pendukung berupa energi listrik. Beberapa daerah mungkin sudah dapat mengakses listrik, namun hanya di waktu tertentu.

 

“Keberadaan infrastruktur pendukung seperti listrik, mungkin listrik tak masuk di daerah itu, atau sudah masuk tapi hanya di jam tertentu,” kata Ronald. Pihaknya melakukan inovasi seperti mengembangkan pembangkit listrik tenaga surya, dan pembangkit listrik tenaga mikrohidro memanfaatkan aliran sungai.

 

“Kita kembangkan di daerah-daerah yang sinar mataharinya bagus, pembangkit listrik tenaga surya, atau yang aliran sungainya baik kami kembangkan tenaga listrik mikrohidro,” tuturnya.

 

(min/eks;  Bahan dari : https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20201215145327-213-582391/operator-diminta-tambah-kecepatan-internet-tak-perang-harga)-FatchurR *

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Lihat Juga
Close
Back to top button
Close
Close