Iptek dan Lingk. Hidup

Temuan Tim Geologi Unpad Di Longsor Sumedang

(republika.co.id)- BANDUNG; Tim Fakultas Teknik Geologi Unpad mensurvei geologi di kawasan bencana longsor di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Sumedang, (11/1). Survei ini untuk menganalisis struktur geologi di kawasan permukiman ini.

Dosen Fakultas Teknik Geologi Unpad Dr Dicky Muslim, M.Sc. mengatakan, hasil pemetaan oleh Pusat Riset Kebencanaan Unpad, Ikatan Ahli Geologi Indonesia, serta sejumlah alumni FTG Unpad ditemukan bahwa wilayah yang terjadi longsor tersebut memiliki kontur lahan yang curam.

“Tadinya wilayah ini bekas tambang batu dan tanah urugan, lalu diratakan dan dijadikan perumahan,” ujar Dicky saat diwawancarai Kantor Komunikasi Publik Unpad, (11/1).

 

Secara geologi, kata dia, struktur tanah dan batuan di wilayah Perumahan SBG Desa Cihanjuang termasuk bagian batuan vulkanik Qyu. Dalam Peta Geologi yang diterbitkan Badan Geologi Kemen-ESDM, batuan vulkanik Qyu merupakan produk batuan vulkanik muda yang belum bisa dipisahkan, sehingga masih bercampur antara lapisan keras dengan yang halus.

Karena batuan vulkanik muda, lapisan tanah dan batuan ini rentan. Kerentanan ini terlihat sebelumnya di beberapa titik.  Dicky menjelaskan, batas bagian tenggara perumahan ini berhadapan dengan tebing yang dibatasi saluran air. Diduga, ketika hujan besar tiba saluran air ini terjadi peresapan atau infiltrasi, sehingga membentuk bidang gelincir yang memungkinkan longsor.

Sejumlah rumah yang berbatasan tebing ini terlihat ada yang retak. Hal ini mengindikasikan wilayah itu berpotensi ada pergeseran tanah yang memicu longsor. Hal ini, diperparah adanya proyek permukiman baru yang dibangun di atas tebing utara dan tenggara perumahan SBG. Adanya aktivitas lalu lintas alat berat di tebing ini turut menjadikan potensi longsor semakin besar

“Secara geoteknik aktivitas itu melemahkan ikatan butir tanah di situ, sehingga berpotensi longsor. Apalagi sebelumnya wilayah longsor ini sengkedan yang ditanami pohon, dan ditebang serta di bagian bawahnya dijadikan perumahan,” papar Dicky.

Dicky mengatakan, di wilayah utara dari perumahan SBG  ada bekas galian tambang yang dibangun jadi kawasan perumahan. Berdasarkan penuturan warga sekitar, di lokasi ini ada air terjun. Secara geologi, keberadaan air terjun menandakan adanya sesar atau patahan di wilayah tersebut. “Kalau ada hujan besar, gempa, akan ada pembebanan berlebih dan bisa  longsor,” katanya.

Dilihat dari jenis tanah dan retakannya ditambah curah hujan tinggi, Dicky khawatir akan terjadi longsor susulan. Ini terlihat dari adanya pergerakan tanah di sekitar mahkota longsor. Selain itu, ditambah dengan adanya kemungkinan terjadi infiltrasi di saluran air yang berada pada sisi utara perumahan.

Karena itu, dia minta warga dan pemda waspada kemungkinan bencana susulan. Retakan yang terjadi pada beberapa tebing harus diwaspadai. Ada mitigasi jangka panjang bisa dilakukan. Yakni, pengetatan izin pembangunan di kawasan itu. Selain itu, penanaman pohon keras pada tebing yang berpotensi longsor perlu dilakukan sebagai bentuk pencegahan.

 

(Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Gita Amanda

Bahan dari : https://republika.co.id/berita/qmsxyv423/ini-hasil-temuan-tim-geologi-unpad-di-longsor-sumedang)-FatchurR *

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Lihat Juga
Close
Back to top button
Close
Close