Islam

Masjid Baitul Hikmah BSD Tangsel-Dari Rerumputan ke Bangunan Ramah Anak Santriwan Penghafal Al Quran

Penulis : Suradi-Purnabaktiwan Telkom (P2TEL Tangerang Selatan)

Assalamu’alaikum.

A-PENDAHULUAN

1-Latar Belakang

Masjid adalah tempat umat Islam berkumpul shalat lima waktu sehari semalam. Jamaahlah yang  memakmurkan dan dimakmurkan oleh masjid. Anak-anak yang bermukim di sekitar masjid bisa menjadi salah satu segmen kelompok pemakmur masjid yang bisa diandalkan. Oleh karena itu perlu memberikan fasilitas dan layanan kepada anak-anak.

Kondisi ini terjadi hingga tahun 2014 sehingga terjadi gap antara kondisi yang diharapkan dengan kondisi riil di lapangan saat itu. Hal ini menjadi tantangan untuk dijadikan peluang agar bisa mewujudkannya.

Proses di atas memperlihatkan dengan jelas tentang pentingnya meluruskan niat untuk mewujudkan adanya sarana dan prasarana yang dapat menampung anak yang memiliki kemampuan, pengetahuan dan sikap perilaku yang Islami, unik dan beda dibandingkan dengan yang lainnya serta proses panjang kaderisasi generasi umat Islam.

2-Perumusan Masalah

Berdasarkan analisa kondisi yang ada maka masalah-masalah yang perlu mendapat alternatif solusinya sebagai berikut :

a-Belum adanya sarana dan prasarana yang memadai untuk menerapkan masjid yang ramah anak terutama  anak penghafal Al Quran dan yang memakmurkan masjid.

b-Belum adanya masjid di BSD sekitarnya yang memiliki gedung yang ramah anak terutama anak penghafal Al Quran.

c-Belum adanya icon tempat aktivitas  santriwan penghafal Al Quran di masjid BSD dan sekitarnya.

3-Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan dari karya tulis ini adalah sebagai berikut :

a-Untuk memberikan data dan informasi proses dan perjuangan panjang memfasilitasi sarana dan prasarana yang memadai bagi masjid yang ramah anak penghafal Al Quran dan pemakmur masjid Baitul Hikmah.

b-Untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman membangun sebuah bangunan yang ramah santriwan penghafal Al Quran dan anak-anak jamaah masjid Baitul Hikmah.

c-Untuk membangun positive image dan role model masjid yang ramah santriwan penghafal Al Quran sebagai alternatif destinasi wisata religi di Tangerang Selatan dan sekitarnya.

4-Pembatasan Penulisan

Ruang lingkup pembahasan difokuskan pada metode orientasi pengalaman sebagai pengurus DKM Baitul Hikmah BSD  Nusaloka dan hasil observasi melalui teknik wawancara, testimoni dan studi literatur yang terkait untuk mewujudkan masjid ramah anak terutama santriwan penghafal Al Quran dan pemakmur masjid Baitul Hikmah.

B-PEMBAHASAN

1-Kondisi Obyektif

a-Masjid Baitul Hikmah terus Berbenah

Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan, Banten, dalam beberapa tahun terakhir mengalami perkembangan yang sangat pesat.

Perumahan BSD City yang menjadi icon Kota Tangerang Selatan, terus membangun berbagai fasilitas yang membuat komplek perumahan ini semakin menjadi pilihan masyarakat dalam mencari hunian yang nyaman.

Selain itu, jalan tol Cikunir-BSD pun semakin mempermudah akses ke BSD City. Selain BSD City, di kecamatan seluas 2.400 hektar itu terdapat pula beberapa komplek perumahan, seperti Vila Serpong, Vila Melati Mas, Serpong Paradise, Serpong park dan lain-lain.

Juga terdapat beberapa pusat perbelanjaan dan hotel seperti ITC BSD, Plaza BSD, Teras Kota, AEON dan lain-lain. Perkembangan sarana fisik, juga diimbangi dengan pembangunan sarana sosial dan ibadah.

Di BSD City dan sekitarnya, kini terdapat banyak masjid dan musholla, disamping rumah-rumah ibadah lainnya dan beberapa rumah yatim, piatu dan dhuafa.

Agar keberadaan masjid dan mushola di Kecamatan Serpong yang berpenduduk 130.000 jiwa lebih semakin terarah dan terkoordinasi, pada tahun 2007 telah dibentuk Forum Masjid dan Musholla BSD dan sekitarnya (FMMB).

Kini terdapat  75 lebih  masjid dan musholla yang bernaung di bawah wadah FMMB. Tujuan pembentukan FMMB adalah mempererat persatuan dan kesatuan (ukhuwah) seluruh umat Islam di Kecamatan Serpong, yang pada gilirannya kelak untuk mempersatukan seluruh umat Islam Tangerang Selatan, tingkat nasional bahkan tingkat global melalui media online.

Salah satu upaya mewujudkan ukhuwah Islamiyah tersebut dan kehadirannya dapat memberikan manfaat serta kemaslahatan umat, adalah dengan membangun sebuah bangunan yang dapat menampung serta memfasilitasi anak-anak santriwan penghafal Al Quran dan pemakmur masjid lainnya.

b-Bermula Ada Tanah Waqaf

Menyadari bahwa proses pembangunan Baitul Yatim ini membutuhkan biaya yang besar, waktu dan sumber daya, dukungan apapun yang diberikan dengan niat yang ikhlas dan mencari ridho Allah

Maka cita-cita kita dalam menyiapkan kader umat Islam dari kawah candradimuka Baitul Yatim yang mandiri, berkarakter dan profesional ini dapat segera dimulai.

Alhamdulillah, saat ini gedung tersebut dihuni oleh 87 anak santri dan 18 orang ustadz sebagai pengasuh para santri yang dikelola oleh Markaz Hadits dengan kegiatan utama untuk menghasilkan para hafidz Quran.

Para santri ini seluruhnya ikhwan dan setingkat SLTP dengan masa belajar dan mengajar 3 (tiga) tahun. Selain itu di gedung Baitul Yatim ini juga digunakan untuk sekolah tahfidz Quran tingkat RA dan Kuttab Bait Qur’any.

2-Hujjah

a-Surat At-Taubah 9 :1-3 “Sesungguhnya hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah.

Maka merekalah orang-orang yang diharapkan. Termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.

b-Surat Al-Ma’un 107 :1-3  “Tahukan kamu (orang) yang mendustkan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim. Dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin”

c-Menyediakan asrama yatim dan fasilitas penunjangnya dalam rangka memakmurkan masjid (QS. 9:18) dan memuliakan anak yatim (QS. 107:1-3).

d-Menunjang dan mewujudkan motto “BSD Kota Santri. Baitul Hikmah Lebih Berarti” dan Tangerang Selatan CMoR (Cerdas-Nodern-Religius).

e-Lebih mensinergikan FMMB (Forum Masjid Musholla BSD & sekitarnya) dengan Masjid Baitul Hikmah, Yayasan Keluarga Muslim Nusaloka BSD dan institusi yang lain dalam menyalurkan program ZIS dan CSR nya.

3-Kutipan statement dan paradigma

a-Suradi (2019), “Survey Kualitas Pelayanan DKM Baitu Hikmah berbasis 5 dimensi Service Quality”

b-Suradi (2021), “Artikel : “Suara Kita Merajut Asa Menggapai Cita Masjid Baitul Hikmah berbasis Strength, Opportunity For Improvement (SOFI)”.

c-Suradi (2022), “Artikel Talkshow : Character Building Bermuhasabah  Berprinsip Kaizen di Moslem Game 2022 Insan Cendekia Madani Tangerang Selatan”

d-Suradi (2023), “Artikel Talkshow :  Bedah Buku Dari Ilalang ke Bangunan Menjulang  di Tangsel Islamic Book Fair 2023 Islamic Center Tangerang Selatan.”

C-SOLUSI PERMASALAHAN : MEMBANGUN UNTUK KEMASLAHATAN UMAT TERUTAMA ANAK  SANTRIWAN PENGHAFAL AL QURAN

Diawali dengan menyegarkan kembali tentang  framework of thinking tata kelola operational & managerial DKM Baitul Hikmah yang divisualisasikan dalam input, proses dan output dengan dilengkapi feedback dan measurement, analysis & improvement.

Visi DKM Baitul Hikmah adalah Menjadi pusat keunggulan dalam pembinaan Umat, Dakwah, dan Peradaban Islam (Centre of Islamic Culture)  yang amanah, ramah, berilmu, beramal dan bertaqwa untuk kejayaan Islam di lingkungan Bumi Serpong Damai dan sekitarnya.

Misinya terdiri dari  (1) Amar ma’ruf nahi munkar (memerintahkan kepada yang baik dan mencegah dari kemunkaran), (2) At-thatwir wa al-amn (pencerahan dan pemberdayaan), (3) Al-khidmah wa al-amn (pelayanan dan keamanan) dan (4) Ri’ayah (pemeliharaan) yakni menjadi benteng umat Islam yang dapat memelihara dan menjaga pemikiran, keyakinan, budaya dan gaya hidup yang bertentangan dengan ajaran dan nilai-nilai Islam.

Tiga pilar utama 3 S.

Untuk menjalankan operasional dan layanan secara struktural dan jalur koordinasi dilakukan oleh pengurus DKM Baitul Hikmah. Untuk menjalankan operational & managerial terdapat 3 pilar utama dengan akronim 3 S yaitu

Strong character (Berkontribusi dalam proses pembentukan karakter pengurus, jamaah dan pemangku kepentingan lainnya), Syariah preneurship (Membangun kesadaran usaha secara syari’ah, mengembangkan jiwa kewirausahaan, mencintai produk Islami), Social responsibility (Menjalin hubungan kerjasama dengan pola kemitraan dan berkelanjutan, Menggali potensi  & kapabilitas internal dan eksternal).

1-Negosiasi menjadi solusi

Lahan kosong yang ditumbuhi ilalang dan rerumputan awalnya ada di lokasi seberang masjid Baitul Hikmah. Dengan berjalannya waktu maka tanah tersebut dibuat bermain sepakbola oleh anak-anak kampung Pondok So.

Ketika ada rencana pembangunan dan cek ke lokasi ternyata ada sebidang tanah di pinggir jalan sekitar 4×6 m2 yang masih dimiliki oleh pihak PT. BSD sehingga perlu dilakukan negosiasi dan pendekatan.

Sebagai alternatif solusi DKM Baitul Hikmah mengajukan permohonan tanah tersebut untuk diberikan dan dimanfaatkan masjid Baitul Hikmah. Namun pihak PT. BSD tidak setuju karena lokasinya komersial berdekatan dengan rumah di sebelahnya.

Negosiasipun terus berlanjut antara pihak pewaqaf tanah dengan PT. BSD. Alhamdulillah akhirnya mendapatkan lahan kosong dengan cara tukar guling yang lokasinya menjadi satu area dengan masjid Baitul Hikmah.

Luas tanah 1.100 m2 (Tanah wakaf dari Bpk. Agung Handaya,  Bpk.  Tursilo Prihandoko,  Bpk. Herman Alfa Edison dan Ibu Ratna Okta).

2-Semangat Bersinergi dan Berkolaborasi

Untuk mewujudkan pekerjaan yang mulia dan strategis tersebut, FMMB bekerjasama dengan Yayasan Keluarga Muslim Nusaloka (YKMN) Sektor XIV-5 Nusa Loka berkomitmen dan menjaga keistiqomahan ini untuk saling berkolaborasi dan sinergi dengan pihak lain baik secara organisasional maupun personal. YKMN secara operasional dijalankan oleh DKM Baitul Hikmah.

Gagasan ini secara historis sejak 2015 mendapat dukungan dari para tokoh agama dan tokoh masyarakat, terus mengalir mulai dari Bapak Prof. Dr. Ir. Muhammad Nuh, DEA selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI , Ibu Hj. Airin Rachmi Diany, SH,MH  selaku Walikota Tangerang Selatan, Ustadz Aa Gym, Prof. Dr. KH Din Syamsudin selaku Ketua MUI Pusat, Ustadz KH . Arifin Ilham dan lain-lain sehingga dapat menambah spirit dan adrenalin untuk mewujudkannya.

3-Perjalanan Pembangunan Fisik

Proses Penyelesaian Pembangunan Baitul Yatim melalui tahapan sebagai berikut :

a-Akuisisi lahan dari PT. Bumi Serpong Damai

b-Proses persiapan lahan / prakonstruksi bangunan

c-Proses pekerjaan finishing bangunan

d-Proses bangunan penunjang

e-Proses bangunan interior

f-Proses pembangunan diawali dengan kegiatan peletakan batu pertama oleh Wakil Wali Kota Pemkot Tangerang Selatan Bapak Benyamin Davni dan Ustadz KH. M. Arifin Ilham pada hari Sabtu, 17 Januari 2015.

D-OPERASIONAL RAMAH ANAK SANTRIWAN PENGHAFAL AL QURAN  DAN NILAI TAMBAH

1-Histori dan Bukti Objektif Masjid Ramah Anak Santriwan Penghafal Al Quran

Sebagai sebuah proses dan perjuangan panjang sejak peletakan batu pertama bangunan pada Sabtu, 17 Januari 2015 maka yang semula  berupa lahan kosong yang ditumbuhi ilalang dan rerumputan maka mulai berubah bentuk menjadi bangunan secara bertahap dan berkelanjutan.

Akhirnya pada 14 Januari 2017 sebuah bangunan yang masih dalam proses pembangunan mulai dimanfaatkan oleh para santri penghafal Al Quran Markaz Hadits.

Dengan rasa syukur dan haru para pengurus dan jamaah masjid Baitul Hikmah menyambut kedatangan dan bergabungnya para santri dan asatidz Markaz Hadits di masjid Baitul Hikmah.

Sebagai bukti objektif aktivitas masjid Baitul Hikmah menjadi masjid ramah anak santriwan penghafal Al Quran, berikut ini beberapa data dan informasi kiprah dan karya anak santriwan penghafal Al Quran di masjid Baitul Hikmah.

a-Data santri 3 tahun terakhir

Tahun 2021 : 86 Santri

Tahun 2022 : 87 Santri

Tahun 2023 : 87 Santri

b-Data pengajar/asatidz 3 tahun terakhir

Tahun 2021 : 18 Ustadz

Tahun 2022 : 18 Ustadz

Tahun 2023 : 18 Ustadz

c-Data jumlah wisudawan santri 3 tahun terakhir

Tahun 2021 : 22 Santri

Tahun 2022 : 22 Santri

Tahun 2023 : 29 Santri

d-Data prestasi santri 3 tahun terakhir

Tahun 2021 :15 Santri selesai Setoran 30 Juz (Kls 3)

Tahun 2022 :17 Santri Selesai Setoran 30 Juz (Kls 3), Lomba Pidato Juara 2 Tingkat Pesantren Tangsel

Tahun 2023 :18 Santri Selesai Setoran 30 Juz (Kls 3), Lomba Lari Estafet, Lomba Futsal

e-Data asal santri :

Jawa : 40 % ; Santri terdiri dari provinsi : Jawa Tengan, Jawa Barat

Luar Jawa : 60 %; santri terdiri dari provinsi : DKI Jakarta, Banten, Kalimantan, Aceh, NTB, NTT, Sumatra Barat

f-Aktivitas harian santri : Kegiatan dalam kelas :

a-Kegiatan di kelas  yaitu KBM (Sabtu-Kamis 10.00-11.00 Wib & 13.00-14.00 Wib

b-Kegiatan kumpul jama’i santri (Jum’at mlm sabtu dari ba’da magrib-jelang Isya)

c-Halaqoh Qur’an(sabtu, Ahad : 05.00-07.00 WIB)

d-Halaqoh Dhuha ( 08.30-10.00)

Kegiatan di dalam masjid :

a-Kegiatan Halaqoh pagi (05.00-07.00 WIB)

b-Kegiatan Halaqoh Dhuha (08.30-10.00 WIB)

c-Kegiatan mudarosah santri (ba’da ashar- 4.30 WIB)

d-Kegiatan Malam (Mulai Ba’da Isya-21.45 WIB)

e-Kajian kitab kuning (Malam Sabtu bada Magrib)

Aktivitas bulanan santri :

a-Kegiatan Muhadoroh  (Pekanan) Tempat Masjid

b-Tasmi Pekanan (mlm jum’at Ba’da Isya- 21.00 WIB di Masjid

c-Tasmi bulanan (Tempat di Pesantren)

d-Kerja Bakti (Hari Jum’at)

e-Kegiatan Mabit bulanan (pekan ke 3)

Aktivitas tahunan santri :

a-Kegiatan Mukhoyam (Semester Ganjil)

b-Kegiatan Rihlah (Semester Genap)

c-Wisuda Santri

2-Nilai Tambah dan Keunggulan

DKM Baitul Hikmah senantiasa berikhtiar untuk menciptakan nilai tambah secara berkelanjutan sebagai bagian yang terintegrasi dengan value creation.

Nilai tambah berfokus pada jangka pendek dan jangka panjang terutama yang terkait dengan umat untuk beradaptasi dengan perubahan dan dinamika lingkungan yang terjadi.

DKM Baitul Hikmah tetap dan terus berkarya untuk membangun value creation dan keunggulan sebagai berikut :

4-Icon masjid ramah anak santriwan penghafal Al Quran

Menjadi icon masjid yang memiliki pesantren dalam satu area yang unik dan berbeda yaitu pesantren para santri penghafal Al Quran khusus Ikhwan setingkat tsanawiyah atau SLTP yang secara operasional dikelola oleh pesantren Markaz Hadits.

Dalam prosesnya pesantren Markaz Hadits mewarnai dan memakmurkan masjid Baitul Hikmah sehingga menciptakan aura Islami di lingkungan masjid Baitul Hikmah yang dirasakan langsung oleh para jamaah dan atau tamu yang hadir di masjid Baitul Hikmah.

5-Masjid ramah perempuan sebagai role model Tarbiyatul Khodimat

Menjadi inisiator, barometer dan role model tarbiyatul khodimat (para asisten rumah tangga) dengan program edukasi melalui kegiatan kajian rutin (knowledge & attitude) dan pemberdayaan ketrampilan (skill) bidang tertentu antara lain menjahit dan memasak.

Kegiatan khodimat ini dikembangkan ke masjid lainnya bekerjasama dengan FORSIMA (Forum Silaturahim Muslimah) BSD dan sekitarnya.

6-Baitul Hikmah Berbalas Pantun Nasehat

Ada kekhasan dan keunikan sekaligus keunggulan DKM Baitul Hikmah lainnya adalah berani mengikuti ajang nasional lomba berbalas pantun yang berisi tentang nasehat.

Meski bulan Ramadhan namun tidak memupuskan semangat para pemeran dalam pengambilan gambar dialog yang melibatkan unsur remaja masjid, dewasa dan pengurus DKM Baitul Hikmah. Bahkan  ibu-ibu muslimahpun tidak ketinggalan membuat video berbalas pantun merayakan Idul Fitri.

7-Perpustakaan masjid Baitul Hikmah

Tidak banyak masjid yang memiliki perpustakaan sebagai rumah bacaan, menimba ilmu dan membudayakan membaca.  Dari hasil pengamatan pengunjung dan pembaca buku ruang perpustakaan sebagian besar adalah anak-anak santriwan penghafal Al Quran dan ibu-ibu muslimah

E-RENCANA PENGEMBANGAN MANFAAT GEDUNG

Systems maket it possible, people make it happen. Ikhtiar panjang DKM Baitul Hikmah menjadi center of education dimulai dengan keguaran TPA masjid Baitul Hikmah. Kemudian dikembangkan berkolaborasi dengan Bait Qurany dengan kegiatan RA Bait Qurany dan Kuttab Bait Qurany (setingkat SD).

Sedangkan untuk tingkat SLTP bekerjasama dengan Yayasan Bilal Bin Rabah dengan kegiatan pesantren Markaz Hadits yang mengkaderkan para penghafal Quran (hafidz). Secara umum dapat diskemakan dalam untaian narasi yang merefleksikan From education to character.

1-Memulai dari RA (TK) dan Kuttab (SD) gandeng Bait Qur’any serta Markaz Hadits (SMP)

Sesuai dengan nama Baitul Hikmah sebagai Rumah Kebijaksanaan maka sejak beroperasinya masjid Baitul Hikmah pada tahun 2000  dilengkapi dengan sarana dan prasarana pendidikan khusus untuk anak-anak yaitu TPQ Baitul Hikmah.

Anak-anakpun dengan dianter oleh orang tuanya mulai berdatangan dan berkumpul di masjid Baitul Hikmah sehingga memberikan warna dan kemakmuran.

Dengan semakin berkembangnya kegiatan di masjid Baitul Hikmah dan berdirinya bangunan Baitul Yatim maka peran dan kontribusinya semakin berkembang juga dengan menggandeng Yayasan Bait Qur’any untuk tingkat RA dan Kuttab serta Yayasan Bilal bin Rabah (SMP) yang secara operasional pesantren tahfidz Quran Markaz Hadits.

Ketika kondisi normal (tidak pandemi Covid-19) maka dalam keseharian masjid Baitul Hikmah senantiasa hidup dan makmur dengan segala aktivitas tarbiyah mulai tingkat TPQ, RA Kuttab dan Markaz Hadits.

2-Daya Tarik dan Daya Magnit Jamaah

Sejak diisinya gedung Baitul Yatim Baitul Hikmah dengan aktivitas para santri Markaz Hadits dan Bait Qur’any menjadi alasan tersendiri bagi jamaah dan umat Islam di BSD dan sekitarnya.

Melihat aktivitas keseharian para santri Markaz Hadits menjadi daya tarik dan daya magnit para jamaah. Para santri disibukan dengan membaca dan menghafalkan Al Quran dengan dibimbing oleh para pengajar yang berpengalaman dan relatif masih muda.

Pesantren Tahfiz Markaz Hadits Bilal bin Rabah, yang berdiri sejak 2013 pada awalnya merupakan sebuah lembaga pendidikan tahfiz Al Qur’an dan Hadits dibawah naungan Yayasan Markaz Hadits Bilal bin Rabah dengan Ketua Pembina Dr. Daud Rasyid, MA

Pesantren ini memberikan pengajaran kepada anak-anak usia tingkat SMP dengan sistim boarding atau tinggal di asrama/pondok. Sebagian para santri tidak dibebankan biaya apapun (mendapat beasiswa penuh) sejak masuk hingga lulus, semua biaya menjadi tanggung jawab pengurus pesantren

Saat ini Pesantren Markaz Hadits Bilal bin Rabah berlokasi di Gedung Baitul Yatim – Masjid Baitul Hikmah di BSD City, Sektor XIV-5, Nusa Loka, Tangerang Selatan

F-KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

1-Masjid Baitul Hikmah memiliki potensi yang dapat dimanfaatkan sebagai sebuah kekuatan untuk memajukan nilai personal pengurus dan jamaah, nilai organisasi dan nilai kemaslahatan semua mencakup kapabilitas internal dan kapabilitas eksternal.

2-Masjid Baitul Hikmah mentransformasikan kondisi sebelumnya berupa rerumputan menjadi kondisi sesudahnya sebuah gedung yang ramah terhadap anak khususnya santriwan para penghafal Al Quran.

3-Masjid Baitul Hikmah dikenal sebagai icon santriwan penghafal Al Quran dan tarbiyatul khodimat sebagai aktualisasi inovasi masjid ramah anak dan perempuan sehingga menjadi role model dan best practice bagi masjid di BSD dan sekitarnya.

SARAN

1-Mengembangkan kapabilitas dan kapasitas internal dan eksternal untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas peran dan fungsi masjid yang ramah anak khususnya santriwan penghafal Al Quran  secara berkelanjutan.

2-Memelihara dan mengembangkan sarana dan prasarana gedung yang ramah terhadap anak khususnya santriwan para penghafal Al Quran.

3-Menjadi objek studi banding atau destinasi wisata religi bagi para praktisi dan atau akademisi yang membidangi tata kelola masjid yang ramah anak santriwan para penghafal Al Quran melalui pendekatan ATM yaitu Amati kondisi objek yang menjadi unggulan, Tirukan yang menjadi prestasi dan Menambahkan yang lebih baik lagi ketika kembali di masjid masing-masing .

Sebagai penguatan atas kiprah masjid Baitul Baitul Hikmah BSD dan artikel ini, berikut disampaikan seuntaian kalimat testimoni :

“Keberadaan santriwan selevel SMP di kompleks Mesjid Baitul Hikmah telah memberi nuansa kesyahduan tersendiri, mulai dari menjelang solat subuh sampai dengan malam harinya.

Jamaah subuh yang semakin ramai, suasana halaqoh yang penuh semangat baik untuk murojaah atau lainnya, dan juga secara individu yang sedang menghafal Quran yang menyebar di berbagai lokasi dalam komplek mesjid yang membangun suasana takdzim atas keagungan ayat-ayat Allah.

Juga ruang utama mesjid yang sesekali dipakai untuk kelas-kelas khusus dan luar biasanya bisa dihadiri jamaah sebagai ‘siswa pasif’ untuk menyerap ilmu dan sedikit merasakan jadi ‘santri’.

Juga dalam kegiatan keseharian non kelas pembelajaran, hilir mudiknya santri dan asatidz untuk berbagai urusan harian lainnya juga telah melengkapi kemakmuran mesjid Baitul Hikmah yang mempunyai visi sebagai center of excellent (pusat keunggulan) dalam pembinaan umat, dakwah dan peradaban Islam.” (Rinaldi Agusyana-DKM Baitul Hikmah)-FR *

Tulisan Lainnya :

Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button
Close
Close