Cairan, Vital Bagi Penderita DB
Demam berdarah (DB) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan nyamuk Aeded aegypti dan Aedes Albopictus. Kedua jenis nyamuk ini terdapat diseluruh Indonesia, kecuali daerah pegunungan tinggi. Pasien DBD bergejala batuk, pilek, muntah, mual, dan diare. Masalahnya, virus tersebut memang dapat masuk bersamaan dengan infeksi penyakit lain seperti flu atau tifus.
Karena kekeliruan diagnosis atau perkiraan itu, tak sedikit pasien yang kemudian diberi obat-obat yang tersedia bebas di pasaran dengan kandungan asam asetilsalisilat maupun antiflamasi nonsteroid seperti ibuprofen, yang mempunyai indikasi kontra pada demam dengue atau DBD.
Akibatnya pasien mengalami perdarahan. Oleh sebab itu, sejak tahun 1997 WHO merekomendasikan pemakaian obat antidemam golongan parasetamol yang dianggap lebih tepat untuk meredakan demam DBD. Pengobatan penderita demam berdarah adalah dengan cara:
1. Penggantian cairan tubuh
2. Penderita diberi minum sebanyak 1,5 liter hingga 2 liter dalam 24 jam.
3. Gastroenteritis oral solution/kristal diare, yaitu garam elektrolit (oralit), kalau perlu 1 sendok makan setiap 3-5 menit.
Supaya tidak terserang seperti demam berdarah, kita perlu meningkatkan kekebalan tubuh melalui pengendalian emosi yang positif, pengaturan pola makan yang baik, olahraga yang cukup, tidur cukup, dan mencukupi kebutuhan tubuh akan cairan. (Sumber: Gayahidupsehat no.563 dan http://www.yakestelkom.or.id)-FatchurR