Kristiani dan Hindu

Gereja Protestan unik di Blimbingsari

Wisata Rohani; Desa Blimbingsari salah satu dari 10 desa yang ada di Kec-Melaya Kab-Jembrana , adalah desa yang mayoritas warganya Kristen Protestan. Nuansa Bali nya kental di Desa Blimbingsari. Ada 2 bangunan Gereja megah yaitu di Banjar Blimbingsari dan di Banjar Ambyarsari dengan ornamen ukiran di setiap sudut gereja berciri budaya Bali.

Dari cara memberi nama pada anak seperti Putu, Made, Nyoman dan Ketut sudah tidak asing didengar. Masyarakat disini dengan sangat antusias memasang penjor, bahkan ada anggapan jika tidak memasang penjor hari raya terkesan kurang semarak.

Pada saat mengadakan kebaktian di Gereja, umat kristiani menggunakan pakaian adat Bali seperti kamben, udeng, kebaya dan sebagainya. Juga pendeta yang membawakan firman / yang memimpin acara kebaktiaan juga mempergunakan Bahasa Bali.

Yang mencirikan adat Bali adalah dipakainya gamelan Bali sebagai alat untuk mengiringi Liturgi / puji-pujian, hal ini jadi salah satu daya tarik wisatawan untuk melihat dari dekat bagaimana perpaduan budaya itu terjadi.

Makin derasnya arus komunikasi dan informasi, kunjungan tamu asing dari manca negara dan tamu domistik sering hadir melihat ibadah dilaksanakan dan ikut acara ibadah itu. Menyiasati hal ini untuk memberi kenyamanan wisatawan asing dan domistik maka dibentuk team yang menangani kunjungan tamu itu.

Yang mengurus penginapannya, makan dan sebagainya. Bagi wisatawan asing dan tamu domistik yang akan menginap di Desa Blimbingsari ditempatkan dirumah penduduk yang ada di Desa Blimbingsari dan hal ini sangat disambut sukacita oleh kedua belah pihak,

Wisata alam : Desa Blimbingsari di sebelah utara Melaya ada desa yang dikenal sebagian orang lokal-manca negara-berbagai kalangan tidak saja karena perpaduan budaya unik. Desa Blimbingsari dibangun dengan perencanaan matang, bercitarasa keindahan tinggi, tak jarang desa Blimbingsari mengikuti lomba desa dan menang.

Perbatasan desa Blimbingsari-Melaya dibangun ” Kori Agung “. Dari pintu gerbang ini orang keluar masuk ke desa Blimbingsari. Di desa Blimbingsari ini terdapat 2 bangunan Gereja yang megah yaitu di Banjar Ambyarsari, bernama Gereja Imanuel dan di Banjar Blimbingsari yang diberinama Gereja Pniel.

Keduanya dibangun dengan arsitektur Bali, disetiap bangunan gereja ini dibuat sebuah bale yang biasa disebut bale Kulkul, tempat yang terbuat dari kayu digantung. Kulkul ini adalah alat yang dipergunakan memanggil umat utuk datang beribadat, (digereja lain biasanya digunakan lonceng ).

Daya tarik bagi wisatawan manca negara-domestik : Keindahan desa Blimbingsari dan keramah tamahan. Kini dibangun suatu areal wisata yaitu Grojogan. Yang dilakukan prebekel desa Blimbingsari yaitu Bapak I Made John Roni dibantu staf desa memberi nilai lebih bagi yang ke Blimbingsari.

Diantaranya kegiatan gotong royong ibu-ibu PKK setiap bulan, untuk menyapu / membersihkan desa, mencukur rumput di setiap rumah sebulan sekali dan masih banyak lagi kegiatan positif yang telah dilakukannya demi untuk semakin indahnya desa Blimbingsari

Inilah wujud kesaksian hidup yang diberikan oleh Masyarakat Blimbingsari untuk kemuliaan nama Tuhan atas tanah Perjanjian yang diberikan, semoga Tuhan memberkati. Bersambung…………. (oleh : I Made Yudi Hariastawa; http://desawisatablimbingsari.blogspot.com/p/wisata-rohani.html)-FatchurR

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button
Close
Close