Kuliner masak banyak-tetap enak-tidak rusak
Kadang orang memasak, repot dan ribetnya sama, antara masak daging 0,5 Kg dengan masak 3 Kg misalnya. Contoh kalau memasak gulai, opor, rendang, pindang dsb. Repotnya sejak menyiapkan bahan (mencuci, mengiris), bumbu (membersihkan, menguleg), sampai memasak yang kadang perlu ber-jam2.
Kemudian jumlah piring, panci, sendok dsb yang kotor ya sama saja banyaknya antara masak sedikit dengan masak banyak. Untuk menghemat tenaga dan waktu, kita bisa memasak yang banyak, tiap hari dipanasin di kompor. Tapi ini juga repot dan makanan makin lama bisa hancur diaduk-aduk berkali-kali.
Nah, solusinya, masakan dibungkusi dulu sebungkus2 dengan plastik lalu disimpan di kulkas. Satu bungkus seberapa banyak? Sebaiknya untuk sekali makan habis, tentunya tergantung jumlah yang akan memakannya. Kalau yang akan memakan 2 orang tentu beda dengan 3 atau 4 orang.
Kalau mau makan, tinggal mengambil satu bungkus lalu dipanasi, bisa di wajan atau dikukus. Nah, sekarang makanan bisa dimakan dengan panas-panas, bentuknya masih utuh dan tidak perlu masak lagi beberapa hari.
Masakan yang cocok dibuat begini adalah masakan yang proses memasaknya ribet dan lama, kalau disimpan agak lama tidak berubah bentuk dan rasanya, misalnya gulai, rendang, opor, pedesan, pindang (daging).
Bisa juga saat menyajikan ditambah bahan lain, misalnya bawang goreng, tentu tergantung jenis masakannya. Kalau misalnya masakan berupa sop, soto ya jelas tidak cocok, sebab bahan akan makin matang dan lembek, apalagi kalauada so-on di sana. Rasnya juga akan berubah.
Saat lebaran cara ini sangat cocok, masak dilakukan sebelum lebaran dan bisa dimakan beberapa hari setelah lebaran, tanpa perlu masak lagi. Jika yang dimasak beberapa jenis, bisa digilir mana yang akan disajikan. Anda mau mencoba? Cobalah . . . . . (Widartoks 2016; dari grup FB-ILP)-FR