Anjuran mengonsumsi makanan seimbang sering Anda dengar. Asupan makanan yang seimbang berguna untuk mendukung aktivitas se-hari2. Makanan yang seimbang artinya Anda mengonsumsi semua zat gizi seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan serat dalam jumlah cukup.
Akhir2 ini muncul saran untuk mengonsumsi makanan sumber karbohidrat dan protein terpisah dengan alasan perbedaan pH dan enzim yang digunakan mencerna kedua zat gizi ini. Padahal, makan nasi panas dengan lauk satu potong rendang sangat nikmat. Benarkah alasan ini membuat pencernaan lebih sehat?
Tubuh kita sudah dirancang mencerna berbagai jenis makanan yang berbeda dan tidak ada alasan fisiologis tubuh kita tidak dapat mencerna dan menyerap protein dan karbohidrat bersamaan. Karena setiap unsur-unsur makanan yang berbeda akan dipecah dan diserap pada bagian yang berbeda pula.
Bila dikaitkan perbedaan tingkat pH (asam atau basa) pada sistem pencernaan saat mengonsumsi karbohidrat dan protein bersamaan maka hal ini bisa dikatakan tidak benar. Kombinasi makanan tidak memengaruhi tingkat pH sistem pencernaan.
Tingkat pH lambung dikendalikan oleh sel-sel yang melapisi lambung dan pankreas yang mengontrol kadar pH di dalam usus kecil. Dengan kata lain, tubuh memiliki mekanisme untuk mengontrol kadar pH dan mengontrol kapan enzim akan dikeluarkan.
Yang perlu diingat adalah menghindari konsumsi makanan berlebihan. Jenis dan jumlah makanan yang akan dikonsumsi sebaiknya betul2 diperhatikan. Sebab, dengan mengatur jumlah dan memilih jenis makanan yang akan dikonsumsi justru akan sangat membantu beban kerja pencernaan.
Pencernaan tubuh akan bekerja optimal menyerap seluruh zat2 gizi yang terkandung dalam makanan. Racun dapat dikeluarkan dari tubuh dan sisa energi untuk pencernaan dapat disalurkan untuk organ tubuh lain yang membutuhkan. (Erwiandika; http://www.1health.id/id/article/category/sehat-a-z/bolehkah-mengonsumsi-karbohidrat-dan-protein-bersama-sama.html)-FatchurR
