(lifestyle.bisnis.com)-JAKARTA; Penelitian baru di Journal Sleep dikatakan wabah sulit tidur mempengaruhi 150an juta orang di mayoritas wilayah dunia berkembang. Tingkatan masalah tidur itu berhubungan gangguan depresi dan gelisah.
Untuk Indonesia, penelitian lain menyebutkan prevalensi insomnia 10% dari jumlah populasi, atau 28an juta orang. Guna meningkatkan kualitas hidup, seiring peringatan World Sleep Day (16/3/19), Amlife International menginisiasi dan mengedukasi pentingnya kualitas tidur untuk menciptakan kehidupan yang lebih berkualitas pula.
“Kami terus mendukung program WSD tiap tahunnya. Tahun ini kami ambil bagian mengedukasi tentang gangguan tidur dan dampak negatifnya di Asia Pasifik,” kata Lew Mun Yee, Pendiri Amlife International di Jakarta (12/3/2018).
Amlife memperkenalkan terapi potensial listrik/electric potensial therapy pada matras kesehatan. Matras itu dapat digunakan meningkatkan kualitas hidup dengan lebih alami, yakni tidur nyenyak. Gangguan tidur (insomnia) jadi umum terjadi pada masyarakat modern. Ini dipicu gaya hidup sibuk, stres serta perkembangan teknologi yang berujung pada kualitas tidur.
Psikolog Klinis Aurora Lumbantoruan membenarkan kurang tidur/buruknya kualitas tidur berdampak negatif yang akhirnya mengganggu kesehatan baik dalam jangka pendek ataupun jangka panjang.
“Dampak buruk dari kualitas tidur yang rendah secara psikologis mempengaruhi ingatan dan kemampuam belajar. Lanjut mempengaruhi kondisi piskologis (depresi, kecemasan, dan sakit jiwa)”.
Banyak gaya hidup masyarakat dapat menyebabkan insomnia, seperti membawa pekerjaan ke rumah dan bekerja di malam hari, tidur siang, tidur di lain waktu menebus jam tidur yang hilang.
Berdasarkan kondisi tersebut, Aurora menyarakan supaya individu menyadar ritme tubuh sebagai alarm biologis dan menjaga tiap hari meningkatkan kualitas tidur. (Asteria Desi Kartika Sari; Editor : Fajar Sidik; Bahan : https://lifestyle.bisnis.com/read/20180312/106/748832/terapi-dengan-alat-ini-bantu-tangani-insomnia)-FatchurR *
