Sakit Kepala Belakang Awas Mungkin Itu Gejala Neuralgia Oksipital(1/2)
(m.liputan6.com)-JAKARTA; Mungkin kita tak menyadari, kebiasaan menunduk karena sering melihat layar smartphone/kerap melihat layar laptop bisa berdampak buruk pada kesehatan, khususnya kepala.
Kebiasaan yang dianggap lazim itu, kelamaan bisa membuat sakit yang mengakibatkan kepala dan leher terkena gangguan saraf oksipital. Biasanya sakit ini bisa dirasakan di sekitar saraf tulang belakang dari pangkal leher sampai kepala.
Penyakit itu disebut neuralgia oksipital. Bentuk sakit kepalanya yang melibatkan kepala bagian belakang dengan distribusi saraf oksipital.
Hampir 20 juta kunjungan rawat jalan per tahun di AS dan di Indonesia merupakan salah satu paling umum yang dikeluhkan ke dokter. Hampir 95% dari populasi akan mengalami sakit kepala di beberapa titik dalam hidup mereka.
Jadi, neuralgia oksipital itu sindrom sakit kepala yang dapat bersifat primer atau sekunder. Sakit kepala primer tidak memiliki penyebab struktural atau penyakit yang jelas, migrain, ketegangan, dan sakit kepala cluster misalnya.
Selain itu, sakit kepala primer merupakan penyebab lebih dari 90% dari nyeri kepala dan nyeri wajah, neuralgia oksipital sering dikacaukan dengan sindrom sakit kepala primer lainnya, termasuk migrain dan cluster headache.
Sedangkan sakit kepala sekunder memiliki proses penyakit mendasar yang mungkin termasuk tumor, trauma, infeksi, penyakit sistemik, atau perdarahan.
Gejala
Dokter Spesialis Anestesiologi dan Reanimasi Ketut Ngurah Gunapriya mengatakan, gejala neuralgia oksipital termasuk sakit, rasa terbakar, dan berdenyut yang sering unilateral dan terus menerus dengan rasa sakit yang hilang timbul, mengejutkan, dan sekejap.
Rasa sakit berasal dari daerah suboksipital–bagian tengah belakang—kepala dan menjalar ke kulit kepala belakang dan samping. Kadang, penderita merasa sakit di belakang mata pada sesisi yang sakit.
Nyeri juga dapat dirasakan pada leher, pelipis, dan daerah frontal (depan). Tekanan pada saraf oksipital mungkin memperkuat rasa sakit, tetapi biasanya tidak ada pemicu yang jelas.
Tak hanya itu, jika dilakuan gerakan leher, seperti misalnya, ekstensi dan rotasi dapat memicu rasa sakit. Pasien dengan neuralgia oksipital mungkin mengalami gejala yang mirip dengan migrain atau bahkan sakit kepala cluster.
Gejala terkait termasuk parestesia kulit kepala posterior, fotofobia, dan pusing. Banyak pasien dengan neuralgia oksipital melaporkan keluhan nyeri-kaku otot-nyeri. (Stella Maris; Bahan dari : https://m.liputan6.com/health/read/3979427/kerap-sakit-kepala-belakang-awas-bisa-jadi-itu-gejala-neuralgia-oksipital)-FatchurR * Bersambung…….