Indonesia Gandeng Korea Riset Berbasis Teknologi Hijau
(republika.co.id)-JAKARTA; BPPT dan Green Technology Center (GTC) Korea meluncurkan Inisiatif Kemitraan Tecgnologi Hijau 2019 di Indonesia.Insiatif ini didukung Kementerian Ilmu Pengetahuan dan TIK dan Yayasan Riset Nasional Korea.
Ketua BPPT Hammam Riza mengatakan Green Technology Partnership Initiative (GTPI) ingin melanjutkan peningkatan kemitraan multilateral, Litbang dan demonstrasi (RD&D) mengenai proyek dan kebijakan berbasis teknologi hijau di bawah kerjasama multilateral.
BPPT dan GTC menandatangani MoU membentuk Green Technology Partnership (GTPI) pada 2018. GTPI bervisi seperti platform untuk kerjasama IPTEK untuk pengembangan sscial daur ulang sumber daya Indonesia dengan menerapkan konsep ekonomi sirkular. Kerja sama ini berlangsung 4 tahun.
GTPI bermisi mempromosikan kerja sama multilateral proyek dan kebijakan berbasis teknologi hijau mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan, GTPI akan melakukan kegiatan2 berkaitan promosi dan pengembangan Teknologi Hijau di semua sektor. “Teknologi yang diterapkan itu kerja sama antara Indonesia-Korea. Sisi pemerintahan, institusi risetnyadan bisnis yang mengacu green economy” ucapnya.
GTPI memiliki 3 tujuan. Pertama, GTPI akan mengembangkan sebagai platform untuk kerjasama Sains dan Teknologi sebagai prioritas pertama. Tujuannya mengembangkan GTPI sebagai platform inovasi terbuka di mana siapa saja dapat bergabung menyelesaikan masalah sosial dengan teknologi iklim hijau.
Kami akan melakukan dalam rangka Kemitraan Swasta-Publik-Kemitraan melalui GTPI akan bekerja sama serta dengan berbagai pemangku kepentingan di tingkat lokal, nasional dan internasional.
Kedua, GTPI akan berkontribusi pada pembangunan sosial daur ulang sumber daya dengan menerapkan konsep ekonomi sirkular.
GTPI akan ambil bagian aktif dalam mempromosikan pendekatan regeneratif untuk pengelolaan limbah, Pemerintah Indonesia juga memberi penekanan khusus sebagai agenda penyelesaian masalah sosial Kami akan bekerja untuk meningkatkan pengelolaan limbah rendah karbon dan transisi dari limbah ke energy untuk membangun masyarakat berkelanjutan bersama.
Ketiga, GTPI memperluas cakupan kepentingannya di luar ekonomi lingkaran untuk memasukkan energy terbarukan, air berkelanjutan, pertanian cerdas iklim, dan daerah tahan bencana alam. “Saya percaya GTPI akan berkontribusi pada upaya global mengatasi tantangan umum perubahan iklim yang kita semua hadapi,” ucap dia.
Bentuk kolaborasi antara BPPT-GTC ada 3 hal. Pertama, penelitian bersama dan proyek untuk mengembangkan penelitian-kolaborasi proyek dalam topik2 : Energi terbarukan, air murni, perikanan dan pertanian pintar. Kedua, pengetahuan dan sumber daya termasuk konferensi, seminar dan lokakarya. Konsultasi dan Publikasi dalam implementasi, perencanaan dan identifikasi kegiatan lebih lanjut untuk meningkatkan kolaborasi.
BPPT melaksanakan tugas pemerintah di bidang penilaian dan implementsai teknologi. BPPT telah berhasil menghasilkan inovasi mitigasi dan adptasi perubahan iklim seperti teknologi modifikasi cuaca, jaringan mikro, proyek percontohan pembangkit listrik biogas POME dan pembangkit listrik limbah menjadi energy adalah yang pertama di Indonesia.
BPPT akan mendukung kegiatan GTPI di Indonesia untuk mengembangkan teknologi ramah lingkungan. Dengan hadirnya GTPI, akan ada peningkatan penelitian dan pengembangan teknologi hijau dengan skema kemitraan antara Indonesia-Korea.
(Dwi Murdaningsih; Bahan dari : https://www.republika.co.id/berita/pwn0ty368/indonesia-gandeng-korea-riset-berbasis-teknologi-hijau)-FatchurR *