(labcito.co.id)- Dehidrasi adalah kondisi keseimbangan cairan tubuh mengalami gangguan atau tubuh mengalami kekurangan cairan. Kehilangan cairan tubuh ini disertai gangguan keseimbangan elektrolit dalam tubuh.
Penyebab utamanya adalah kekurangan natrium dan air. Saat mengalami dehidrasi, maka dipastikan kesehatan orang tersebut mulai menurun. Pada tahap dehidrasi ringan, kondisi tubuh akan mulai kehilangan rasa nyaman dan konsentrasi menurun.
Gejala itu ditandai dengan rasa lemas, cepat lelah, haus, hingga kram otot. Dehidrasi juga dapat menyebabkan rasa pusing di kepala saat berdiri, karena tekanan darahnya menurun. Jika sampai tahap dehidrasi berat, maka seseorang dapat mengalami penurunan bahkan kehilangan kesadaran.
Dehidrasi dihindari dengan minum cukup air. Orang dewasa butuh 2–3 Liter cairan/hari (termasuk kandungan air pada makanan). Dengan minum air cukup maka proses filtrasi di ginjal akan lebih ringan dan tidak terjadi penumpukan zat dalam ginjal yang beresiko menyebabkan timbulnya kristal.
Kristal yang terbentuk dalam ginjal disebut batu ginjal, sedang yang terdorong keluar ke saluran kemih disebut batu saluran kemih. Penyakit ini sering ditemui pada kaum adam. Hal ini salah satu penyebab infeksi saluran kemih.
Untuk mengetahui adanya batu dilakukan dengan pemeriksaan Ultrasonografi (USG), pemeriksaan Analisa Urine juga dapat dilakukan untuk menilai fungsi ginjal dan indikasi infeksi saluran kemih.
Ada cara sederhana untuk menghindari Dehidrasi dan segala resiko yang di timbulkannya yakni melihat warna urine. Berikut ini tabel warna urine dan interpretasinya. Warna urine terang mengindikasikan anda telah cukup mengkonsumsi air, warna yang pekat mengindikasikan anda harus minum lebih banyak air.
Diharapkan masyarakat tahu tanda awal dehidrasi dari warna urine sehingga secara personal mengenali apakah tubuhnya mengalami dehidrasi dan dapat melakukan pencegahan seperlunya. (Cito Laboratorium; Bahan dari : https://labcito.co.id/kenali-indikasi-dehidrasi-melalui-urine/)-FatchurR *
