Bangun Pagi dan Kebahagiaan
BANGUN di pagi hari lebih memberikan kebahagiaan dari pada begadang sepanjang malam. Individu yang tidak gemar menjadi `burung hantu’ itu, selain lebih mudah mencari rezeki, gampang untuk beradaptasi dengan jam profesi. Hal itu terungkap dalam studi para ilmuwan di Universitas Toronto yang dimuat dalam jurnal Emotion.
Penelitian itu melibatkan dua kelompok berbeda. Pertama, 435 responden berusia 17-38 dan 300 relawan berusia 59-79. Kedua kelompok itu diminta mengisi kuesioner tentang keadaan emosi mereka, kesehatan, serta pilihan waktu tidurnya.
Kelompok usia lebih tua diketahui cenderung memiliki emosi yang lebih positif karena emosi yang lebih positif karena mereka lebih memilih tidur cepat dan bangun pagi. Efeknya mereka lebih terjaga, waspada, lebih bahagia, dan lebih termotivasi untuk mengatasi tantangan.
Sebaliknya, kaum muda yang senang tidur hingga larut malam terdiagnosis rentan mengalami jetlag sosial karena jam biologis seseorang tidak sinkron dengan kegiatan sosialnya. (Telegraph/IF/X-5; Media Indonesia, 14 Juni 2012; Th W)-FR