Serba Serbi

BUKIT PAWON PADALARANG, DASAR DANAU BANDUNG MASA LALU?

fosil mustaTulisan cak Mus ( Bp. Mustadjab A)Hari ini Sabtu ( 18/5 ) komunitas 4T ( Tidak Takut Tampak Tua dan Tidak Takut Tanjakan Terjal ), yang diikuti oleh 26 orang anggautanya ( 21 orang pensiunan P2Tel, 5 orang karyawan aktif dan mahasiswa ) melakukan pendakian ke Gunung Goa Pawon ( 1178m.dpl ), yang terletak di 8,8 Km arah barat pintu keluar tol Padalarang ( smp Resto Setuju Utama ) , dan masuk Kabupaten Bandung Barat.

Setelah kumpul di kantor PP.P2Tel Jl.Supratman-48 Bandung, kami dgn menggunakan 5 mobil pribadi, berangkat ke tujuan, dan parkir dihalaman Restoran Setuju Utama Citatah, sebagai basecamp dan janjian kumpul karena ada juga yang dari BSD Tangerang, dan Bandung yang langsung ketemu disana. Pesanan kendaraan ELF yang ditungu-tunggu sampai jam pemberangkatan ( 06:30 ) tidak kunjungdatang.

Sesampai di Resto Setuju Utama, kami senam stretching untuk melemaskan otot-otot yang dipimpin oleh Mas Tjahjanto Dms, berdoa ( Pak Nanang Hidayat ), kami berangkat ketujuan, Gunung Goa Pawon, yang dipandu oleh Ibu Endah R-h dan Ibu Ira Sutanto.
Karena tracking berbatu-batu dan sehari sebelumnya hujan lebat, maka rute jalan sangat licin dan becek, karena sepatu jadi lengket dengan bekas tanah liat, maka perjalanan agak lambat.

1 fosil karangSampai dipuncak Gn Pawon kami foto-foto bersama, rehat sebentar, perjalanan lanjut ke Goa Pawon ( 980 m.dpl ), namun tidak mau mengambil rute melingkar, karena terlalu jauh dan licin, diambillah jalan memotong ( pintas ) yang kira-kira bisa mengurangi waktu lebih dari separuhnya,dan ternyata diruas ini banyak sekali ‘korban2’ bergelimpangan–karena kemiringan tracking ada yg 75 derajat, jalan setapak licin, sehingga pergerakan personel nyaris lambat dan sekali-2 total berhenti karena banyak yang terpeleset, ‘glundung’, dll, tapi alhamdulillah diruas ini perjalanan ditempuh kira-kira 1 jam dan 15 menit, dan selamat semuanya.

Setelah rehat sekitar 15 menit perjalanan kami teruskan ke Situs Goa Pawon yang tidak jauh dari situ, tidak semua peserta ikut karena terlalu capek dan menguras tenaga saat turun dari gunung Goa Pawon, selesai melihat situs kami kembali ke basecamp ( 2 Km ) dari gerbang situs itu, dan jalannya dari beton, dan sebagian peserta naik ojek karena kelelahan. (ditulis oleh Cak Mus)

Salam sehat penuh semangat — Tidak Takut Tanjakan Turunan

Terumbu Karang di Bandung, Gimana Bisa?
Dikutip dari www.mahanagari.com

01 fosil koral fosil koral[/caption]Bandung terletak di kawasan pegunungan, bukan terletak di dasar laut -semua orang juga tahu itu. Tapi, percaya atau tidak, kita bisa melihat yang namanya terumbu karang di Bandung. Uniknya lagi, kita tidak perlu menyelam untuk melihat terumbu karang itu.

Semua ini berawal 25 juta tahun yang lalu. Saat Bandung, dan hampir semua daratan di dunia ini, masih berupa lautan. Kita semua tahu bahwa Terumbu karang adalah kumpulan hewan laut yang biasa kita kenal sebagai koral. Hewan yang seluruh bagian tubuhnya disusun oleh senayawa kalsium karbonat ini hidup di bukit-bukit dasar laut yang airnya tenang, jernih, dan terdapat banyak sinar matahari. Koral hanya bisa hidup sebagai terumbu karang di laut yang kedalaman maksimalnya 50 meter. Bila air laut meninggi (atau dasar lautnya turun) maka koral akan tumbuh ke atas, berusaha tetap mendapatkan cahaya matahari, dan tumbuh makin tinggi (seperti pohon). Makanya koral di Great Barrier Reef, bisa setinggi bukit. Sebaliknya, jika terpisah dari air laut maka koral akan mati, mengkristal, mengeras dan suatu saat akan menjadi batu gamping. Bayangkan kalau koral yang mengering ini sudah sangat luas dan tinggi, maka dalam waktu jutaan tahun kita akan mendapatkan perbukit kapur atau karst. Seperti kars Padalarang yang berkilo-kilo meter luasnya dengan tinggi seratus meter.

Bila tidak ingin nyebur ke lautan untuk melihat koral, ayo ikutan caranya Mahanagari. Fosil terumbu karang ini bisa dilihat di Pasir (Bukit) Pawon yang terletak sekitar 25 km di sebelah barat kota Bandung. Dapat ditempuh dengan kendaraan bermotor selama kurang lebih 30 – 60 menit. Saat ini Bukit Pawon adalah satu dari sedikit bukit kapur di kawasan kars Citatah yang belum dijadikan lokasi penambangan kapur. Hampir keseluruhan bukit lain di kawasan kars ini telah hancur oleh industri kapur yang mulai beroperasi di tahun 1980-an. Istilah kars sendiri mengacu pada kawasan bukit batuan gamping atau batu kapur putih, yang unsur utamanya adalah senyawa kalsium karbonat (CaCO3).

2 karang lautKetika berada di bukit Pawon sebenarnya kita berada di atas sebuah bekas taman terumbu karang (seperti di bunaken saat ini) -yang 25 juta tahun berada di dasar lautan. Perlahan-lahan karena proses geologi taman laut prasejarah ini terangkat ke atas permukaan laut dan berubah menjadi pegunungan kapur 700 meter di atas permukaan laut. Tidak hanya bukit Pawon saja, melainkan bukit-bukit lain tetangganya bukit Pawon yang habis digerus mesin pengeruk. Begini nasib bukit kapur di Indonesia. Mereka dijadikan objek favorit industri kapur tanpa melihat aspek lainnya.

Bukit kapur seperti bukit Pawon meninggalkan warisan yang penting bagi dunia pengetahuan dan pariwisata. Kawasan seperti Pawon menjadi salah satu objek kajian para arkeolog, geolog, bahkan seorang guru geografi sekalipun. Geolog meneliti & menggali. Besar kemungkinan perbukitan ini dijadikan tempat tinggal manusia purba. Terbukti pada tahun 2003, peneliti dari KRCB (kelompok Riset Cekungan Bandung) menemukan fosil manusia purba berumur 9500 tahun. Berbagai perkakas pelengkap kehidupan manusia purba pada jamannya juga berhasil ditemukan. Pelajar atau mahasiswa bisa datang ke bukit ini dengan didampingi guru atau dosennya. Belajar langsung dari alamnya kenapa tidak?

Tidak merasa berkepentingan dengan dunia pengetahuan bukit Pawon, tidak apa-apa. Toh tetap saja. Gak ada salahnya mengunjungi bukit ini untuk jalan-jalan. Kita lihat Bandung dari sudut yang lain. Melihat Bandung dari 25 juta tahun yang lalu. Lagi pula, bukit Pawon menawarkan yang namanya Stone Garden. Bebatuan besar sisa kekayaan laut masih bisa dillihat disana. Fosil koralnya aja masih bisa disentuh. Batu-batu gede ini diseling dengan bebatuan kecil yang konon diyakini sebagai Menhir. Alias batu pemujaan masyarakat Pra-Sejarah. Tumbuhan ilalang kadang ada, bunga dengan sedikit warna ngalor ngidul ada juga di bukit Pawon. Sambil menanjak sekitar satu jam aja, kita sudah bisa sampai di puncaknya. Gak makan waktu lama untuk menapaki bukit Pawon. Yang bikin lama cuma satu: Menikmati pemandangannya. Ngomong-ngomong, waduk Cirata & tol Cipularang keliatan loh dari bukit Pawon. Kalau sedang beruntung, pada jam-jam tertentu kita bisa melihat kereta api yang sedang jalan nun jauh disana. Seperti melihat maket suatu kota perbukitan kalo kita ada di bukit Pawon.

Untuk yang baru datang pertama kali ke bukit Pawon, komentarnya dijamin cuma dua: “Wow!” dan “Ini di Bandung, ya? ”
(SUB)

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Lihat Juga
Close
Back to top button
Close
Close