Kabar Prostat kawan kita
Pagi itu saya ke poliklinik RS Santosa Bandung, ternyata mirip-mirip poliklinik buahbatu banyak ‘karyawan Telkom’ di situ. Alhamdulillah, kata dokter sih nggak perlu dibedel. ‘Sistem kencingnya’ sudah membaik. Cuma perbaikannya perlu waktu 3 bulan. hasil lab bulan lalu : Prostatku membesar.
Lalu psa (protein prostat) tinggi, ini bisa disebabkan oleh infeksi, pembengkakan atau cancer. Hasil pemeriksaan dokter kemarin : Psa sudah turun dan tidak ada sisa kencing di kandung kemih. Walhasil diteruskan obatnya sampai 3 bulan, makan brongkalan tomat dan minum wedang jahe dan disuruh kontrol setiap bulan (SW)-FR.
Agar menambah wawasan tentang penyakit itu. Berikut penyembuhan prostat dengan cara lain. INJEKSI botox tak hanya membuat tampilan kulit jadi indah, tapi juga mengobati kanker prostat. Toksin yang dikenal membekukan keriput sedang diselidiki efeknya pada kanker dan gejala pembesaran prostat.
Botox bekerja menghalangi efek saraf dan peneliti percaya itu bisa digunakan untuk menargetkan saraf memasok tumor. Penelitian awal menunjukkan bahwa sel-sel tumor mengerut ketika kelenjar prostat disuntikkan dengan botox.
Dalam percobaan klinis di Texas University, perlakuan sedang diuji pada pria dengan kanker lokal (di mana penyakit ini belum menyebar di kelenjar prostat bagian luar). Setengah kelenjar akan disuntik dengan botox dan yang lainnya dengan saline.
Sebanyak 15 orang dalam percobaan tersebut dijadwalkan memiliki radical prostatectomy-pembedahan untuk mengangkat prostat- di kemudian hari. Setelah operasi, sel-sel kanker akan dibandingkan untuk mengukur efek dari botox.
Kanker prostat adalah kanker paling umum pada pria di Inggris, dengan lebih dari 40 ribu kasus terdiagnosa setiap tahun. Bagi banyak pria, pengobatan diperlukan sesegera mungkin dan kanker terus dipantau.
Pengobatan untuk penyakit lokal termasuk pembedahan untuk mengangkat prostat, radioterapi, dan terapi hormon. Namun, ini membawa efek samping yang signifikan, termasuk inkontinensia, disfungsi ereksi, atau impotensi.
Hasil dari awal tiga pasien pada percobaan menunjukkan sisi dari tumor disuntik dengan botox secara signifikan dan sisi lain tidak. Para peneliti mengatakan bahwa botox bisa memiliki efek yang sama pada jenis kanker lain.
Botox juga telah terbukti bekerja untuk pembesaran prostat yang dikenal sebagai Benign Prostatic Hyperlasia (BPH). Ini adalah kondisi yang berkaitan dengan usia di mana prostat secara bertahap membesar dan mendorong uretra, tabung di mana urine keluar.
Lebih dari separuh orang yang berusia di atas 60 tahun mengalami pembesaran prostat yang sampai 50 persen mengembangkan masalah kontrol kandung kemih sebagai hasilnya.
Penelitian di University of Pittsburgh menemukan bahwa 75 persen laki-laki disuntik dengan botox memiliki beberapa pengurangan gejala. Botox terbukti aman dan efektif. Satu injeksi yang memakan waktu lima menit dapat terbukti efektif selama satu tahun, kata para peneliti.
Injeksi botox diduga bekerja dengan relaksasi saraf dan otot di prostat, mengurangi tekanan pada uretra untuk membuat aliran urin mudah.
“Untuk pengobatan pembesaran prostat, hal itu akan menarik untuk melihat hasilnya,” kata Profesor Raj Persad, konsultan urologi di North Bristol NHS Trust. Untuk pengobatan pria dengan kanker prostat, tidaklah begitu mudah. Hal ini diketahui bagaimana botox bisa mengarahkan efek pada sel-sel kanker.
“Ini mungkin menjauhkan mereka dari elemen saraf penting untuk kelangsungan hidup mereka. Tetapi penelitian lebih lanjut diperlukan untuk melihat efektivitas dan membandingkan hasil dengan perawatan yang ada.” Botox juga bekerja untuk mengatasi nyeri panggul pada wanita, menurut Harvard University.
Sebuah studi melibatkan 31 wanita dengan sindrom nyeri panggul myofascial, kondisi yang terkait dengan otot dasar panggul. Gejala lain termasuk sakit, rasa terbakar dan berat di paha, bokong atau perut bagian bawah, terkadang dengan gejala kandung kemih terlalu aktif atau sembelit.
Studi ini menemukan 79,3% dari wanita mengalami peningkatan rasa sakit setelah injeksi tunggal. Lebih dari setengah wanita memilih untuk memiliki suntikan ulangan 4 bulan kemudian. Teorinya adalah botox mengurangi tekanan pada otot dasar panggul yang mungkin bertanggung jawab untuk rasa sakit.
“Injeksi botox menunjukkan efektivitas wanita yang mengalami nyeri panggul myofascial dengan sedikit efek samping,” kata peneliti, seperti dilansir Dailymail. (ind; http://m.okezone.com/read/2013/11/12/482/895888)-FatchurR