Bandung ingin Monorel Jerman
TEMPO.CO , Bandung – Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menunjukkan keinginannya menerapkan sistem monorel ala Jerman di Kota Bandung. Dia mengatakan, monorel Jerman yang disebut H-Bahn itu cocok dengan kondisi geografis Kota Bandung yang dikelilingi lahan hijau.
“H-Bahn itu pakai Hanging Railway. Artinya, rel kereta diatas, bukan dibawah,” kata Ridwan kepada Tempo, 15/04/14. Konstruksi yang diharapkan dari teknologi ini terbilang lebih tinggi dengan monorel lain. Sehingga penumpang dapat menikmati pemandangan di sepanjang perjalanan monorel.
Menurut Ridwan, tekno ini cocok dipasang di sepanjang jalan Kota Bandung, lantaran kondisi ruas jalan Kota yang sempit. “Mungkin dengan H-Bahn, lokasi terpencil pun bisa dicapai,” ujarnya. Meski Informasi teknologi yang dibawa Ridwan saat dirinya berkunjung ke Jerman itu, masih bersaing dengan yang ditawarkan investor lain, untuk memenangkan tender monorel Kota Bandung.
Investor lain seperti investor dari Brasil dan China. Kepada Ridwan, investor asal Brasil itu menawarkan teknologi transportasi aeromovel. Sekilas, aeromovel tampak seperti monorel pada umumnya. Namun, karena berjalan dengan tenaga angin, kereta ini dapat melesat hingga kecepatan 60 kilometer per jam.
China menawarkan monorel berteknologi sama dengan monorel antar kota yang dimiliki Pemprov Jabar. Saat ini, ketiga investor itu berminat mengikuti lelang. “Kami tengah menunggu surat persetujuan dari Bappenas untuk memulai proses tender,” ujar Ridwan.
Pemenang tender harus menawarkan harga tiket yang murah dan mesti memiliki teknologi terbaru dan ditunjuang dengan pengerjaan proyek yang cepat. Dia menambahkan, monorel di Kota Bandung akan terealisasikan paling cepat pada 2016 mendatang. Sebab, proses pembangunan monorel memakan waktu paling cepat 2 tahun. (BRX-http://www.tempo.co/read/news/2014/04/16/058571024/Ridwan-Kamil-Inginkan-Monorel-Jerman)-FatchurR