Mitos kesehatan tentang Imunisasi MMR
Imunisasi MMR dan Thimerosal Penyebab Autism Perdebatan yang terjadi belakangan berkisar pada kemungkinan hubungan autis dengan imunisasi MMR (Mumps, Measles, Rubella) dan thimerosal (pengawet dalam vaksin).
Banyak ortu menolak imunisasi karena mendapatkan informasi, imunisasi MMR dapat mengakibatkan autisme. Akibatnya anak tidak mendapatkan perlindungan imunisasi untuk menghindari penyakit-penyakit justru yang lebih berbahaya seperti hepatitis B, Difteri, Tetanus, pertusis, TBC dan sebagainya.
Banyak penelitian yang dilakukan secara luas ternyata membuktikan bahwa autism tidak berkaitan dengan imunisasi MMR. Beberapa institusi atau badan dunia di bidang kesehatan yang independen dan sudah diakui kredibilitasnya juga melakukan kajian ilmiah dan penelitian tentang tidak adanya hubungan imunisasi dan autisme.
Dari hasil kajian tersebut, dikeluarkan rekomendasi untuk tenaga profesional untuk tetap menggunakan imunisasi MMR dan thimerosal karena tidak terbukti mengakibatkan Autisme. Berbagai institusi internasional yanhg memastikan dan tetap merekomendasikan bahwa :
MMR bukan penyebab autis adalah The All Party Parliamentary Group on Primary Care and Public Health, WHO (World Health Organisation), the British Medical Association, Royal College of General Practitioners, Royal College of Nursing, Faculty of Public Health Medicine, United Kingdom Public Health Association, Royal College of Midwives,
Juga Community Practitioners and Health Visitors Association, Unison, Sense, Royal Pharmaceutical Society, Public Health Laboratory Service and Medicines Control Agency, The Committee on Safety of Medicine (Komite Keamanan Obat), The Scottish Parliaments Health and Community Care Committee, The Irish Parliament’s Joint Committee on Health and Children dan The American Academy of Pediatrics (AAP). (Widodo Judarwanto; http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2013/09/16/10-mitos-kesehatan-yang-tidak-pernah-terbukti-kebenarannya-592947.html)-FatchurR