Wisata dan Kuliner

Keindahan Kelok sembilan

PEKANBARU, KOMPAS.com – Jembatan Kelok Sembilan di Kabupaten 50 Kota, Provinsi Sumatera Barat, tetap jadi obyek wisata yang mengasyikkan bagi pemudik yang menuju Sumbar atau Provinsi Riau, dalam mengisi libur Idul Fitri 1436 Hijriah.

“Sering pemudik berhenti di sini, sekadar menyaksikan pemandangan alam di atas Jembatan Kelok Sembilan, sambil makan jagung bakar, atau minum teh dan kopi,” kata seorang penjual jagung bakar Eni (36) di Jembatan Kelok Sembilan, Kabupaten 50 Kota, Jumat (17/7/2015).

Menurut Eni, kunjungan pemudik untuk makan jagung dan minum teh atau kopi, pada H-1 Idul Fitri 1436 Hijriah belum begitu ramai, karena hari raya pertama warga setelah shalat Id, cenderung pergi mengunjungi keluarga ketimbang melakukan perjalanan ke luar kota.

Hal ini, lanjut Eni, ditandai dengan hanya belasan unit kendaraan roda empat ber nomor polisi BM, BA, B, BK dan lainnya itu serta kendaraan roda dua bernomor polisi BM dan BA yang berhenti di bahu jalan, dan lalu lintas kendaraan di sepanjang jembatan Kelok Sembilan ini tidak terlalu padat.

“Biasanya, berdasarkan pengalaman pada Idul Fitri tahun sebelumnya, pada hari raya kedua hingga berakhirnya cuti bersama pemudik baru ramai memadati jembatan ini,” katanya.

“Dengan kondisi demikian, lumayan kami bisa meraih rezeki yang lebih banyak dibandingkan pada hari normal. Untuk satu jagung bakar bisa dijual Rp 6.000 hingga Rp 7.000 per buah atau naik sebesar Rp 1.000 hingga Rp 2.000 per buah dibandingkan hari biasa yang hanya dijual Rp 5.000 per buah,” sambung Eni.

Begitu pula untuk penjualan teh, kopi, atau penjualan mi instan, sate, bakso dan lainnya hanya menaikkan harga sebesar Rp 1.000 – Rp 2.000 per porsi. Termasuk jasa tukang parkir, yang sebelumnya tidak pernah dipungut, kini dipungut untuk roda empat Rp 5.000/unit, dan roda dua Rp 2.000 per unit.

“Dimaklumi saja, kan kenaikan harga ini hanya selama masa mudik, pada hari biasa kita jual kembali seperti harga semula,” katanya Eni yang didampingi suami dan seorang anaknya.

Bagi Zulkifli (47), warga Kota Pekanbaru bersama istri dan tiga anaknya, mengaku tiap kali melewati batas Provinsi Riau dengan Sumbar ini, dirinya dan keluarganya selalu berhenti di Jembatan Kelok Sembilan. Selain ingin menghilangkan penat, sekaligus bisa melihat pemandangan alam yang luar biasa indahnya jika di pandang dari atas jalan ini.

Jembatan Kelok Sembilan di Kabupaten 50 Kota, Provinsi Sumatera Barat, yang diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Oktober 2013 menjadi tempat wisata mudik yang mengasyikan bagi keluarga yang melintas dari Bukittinggi ke Pakanbaru atau sebaliknya. Selama lebaran, suasana di atas jembatan tertinggi di Sumbar tersebut terlihat ramai pemudik yang melepas penat sekaligus menikmati keindahan panorama setempat. (I Made Asdhiana; Antara dan http://travel.kompas.com/read/2015/07/18/104448027/Jembatan.Kelok.Sembilan.Jadi.Obyek.Wisata.Para.Pemudik)-FatchurR

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Lihat Juga
Close
Back to top button
Close
Close