Membenahi Kebun Raya Bogor
BOGOR, KOMPAS.com – Menteri PAN dan RB, Yuddy Chrisnandi, meminta Kebun Raya Bogor-LIPI dibenahi agar terawat, lebih rapi, bersih dan indah sehingga pengunjung nyaman. Hal ini, kata Yuddy, mendorong daya tarik wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
“Sebagai salah satu sektor penghasil devisa negara, Kebun Raya Bogor harus dirawat baik, tidak boleh ada sampah, tak boleh ada pohon yang tumbang, indah dipandang keasrian, aman.” kata Menteri di sela-sela kunjungan kerja ke Kebun Raya Bogor-LIPI, Kamis (30/7/2015).
Yuddy menjelaskan, Kebun Raya Bogor adalah badan pelayanan umum yang menghasilkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sektor ekowisata. Maka itu, pemerintah wajib memantau hasil yang diperoleh dari pendapatan fiskal dapat kembali ke masyarakat dengan pemeliharaan yang baik, disiplin kerja aparatur negara.
“Ada tanggung jawab Menpan-RB mengingat Kebun Raya Bogor berada di jantung Kota Bogor, merupakan wilayah konservasi untuk serapan air. Hal tersebut harus betul-betul dijaga, tidak boleh dikelola asal-asalan, terlantar, tidak boleh menimbulkan ketidakpuasan di masyarakat,” katanya.
Menurut Yuddy, ia ingin memastikan aparatur sipil negara yang digaji oleh rakyat di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) terutama Kebun Raya dapat bertugas merawat keasrian kebun raya dan benda cagar budaya yang ada di dalamnya.
Pembenahan ini, lanjut Menteri, sangat perlu dilakukan mengingat saat ini pemerintah sedang menggalakkan sektor pariwisata yang sangat potensial. Demikiannya Kebun Raya Bogor juga memiliki potensi menghasilkan uang dari PNBP.
“Agar bisa menghasilkan devisa negara harus dikelola dengan baik, karena untuk mengajak orang datang ke Kebun Raya Bogor terutama wisatawan asing, informasi menyebar dari mulut ke mulut. Apalagi tidak sedikit turis asing yang datang ke sini,” kata dia.
Yuddy menyampaikan, Presiden Joko Widodo prihatin ketika memahami wilayah Indonesia begitu kaya, tetapi tidak punya kesadaran untuk merawat dan memelihara alamnya. Saat Presiden melakukan kunjungan ke Singapura, salah satu kegiatannya adalah mengunjungi kebun raya di sana.
“Ada kekaguman dari Presiden karena wilayah yang kecil punya kebun raya tidak sampai 7 HA, dan sumber daya alamnya terbatas, tapi memiliki tanggung jawab menatanya dan menghasilkan devisa negara,” kata Menteri. (Hindra Liauw; antaranews.com dan http://megapolitan.kompas.com/read/2015/07/31/03222771/Benahi.Kebun.Raya.Bogor)-FatchurR