Komentar Pramugari Setelah Di Pecat
“Aku sangat kesal sama bos kita”, kata pramugari yang baru saja dipecat dari pekerjaaannya .
“Kenapa” kata temannya yang sepropesi ,
“masak aku hanya melarang anak kecil berlarian di pesawat saja bisa kena pecat”, katanya sambil kesal .
“Kamu bilang apa sama anak kecil itu”
jawab temannya. “aku bilang, heh…heh…nak jangan berlarian di dalam
persawat , sana di luar saja” begitu kataku, ”
“hah…” kata temannya . (Suhirto M)-FR
————-
NENEK KOPLAK …….
(Untung Bukan Warga P2Tel); Seorang nenek mengundang Pak RT, Pak RW dan Pak Lurah, serta beberapa warga untuk rapat di rumahnya.
Nenek : “Pak Lurah, Pak RW, Pak RT dan segenap peserta rapat yang saya hormati, maaf saya telah merepotkan bapak2 sekalian. Sebenarnya maksud saya adalah sekedar untuk “MENUTUP BOTOL OBAT” saya ini, dan untuk tujuan tsb saya mengundang rapat.”
Warga: (setengah protes) “Nenek apa2an yaa, mau nutup botol obat aja pakai ngundang rapat segala”
Nenek: “Soalnya pada label botol obat ini tercantum : “BOTOL HARAP DITUTUP DENGAN RAPAT”.
(Ibin Lesmana)-FR
————-
PERKENALAN DI RUMAH SAKIT
Karena sakitnya yg parah, oleh dokter Suryo disarankan berobat ke Singapura. Untuk menghemat biaya keluarga Suryo memilih ruangan yg isi dua pasien. Beberapa saat setelah Suryo masuk, datang lagi pasien yg lebih parah dan ditempatkan satu ruang dg Suryo.
Meskipun lemah, tapi pasien yg baru datang ini masih mencoba berkomunikasi dg Suryo.
Dia melambaikan tangan sambil berkata “American”
Dg susah payah Suryo menjawab:”Indonesian”
Pasien baru itu mencoba mengatur nafas sejenak sebelum akhirnya berkata lagi :”Thomas”
Suryopun mencoba menjawab: “Mas Sur ……, eh Suryo”
Setelah itu keduanya pingsan. Ketika sadar mereka mencoba melanjutkan komunikasi “Texas”
Suryo menjawab “Yogya”
Pingsan lagi, ketika sadar kembali dg lemahnya pria itu berkata lagi “Cancer” (maksudnya menderita kanker)
Dengan sisa tenaga yg ada suryo menjawab lemah:”Taurus” (Suhirto M)-FR
———–
ANAK KECIL MEMANG POLOS …
Seorang bocah kecil bertanya kepada ayahnya, “Apakah menjadi seorang ayah akan selalu mengetahui lebih banyak dari pada anaknya?”
Ayahnya menjawab, “Sudah tentu!”
Anak: “Siapa yang menemukan listrik?”
Ayah:“Edison.”
Anak :“Kalau begitu mengapa bukan ayah Edison yang menemukan listrik?” (Suhirto M)-FR
———–
SAMUN GINTING
Samun Ginting adalah seorang profesional muda asal Medan, namun agak terganggu pendengarannya, dan baru pertama kali ke Jogjakarta.
Suatu hari ia ingin sekali minum minuman khas daerah Jogja, yaitu es dawet (cendol).
+++
+ Mbak, beli dawetnya
– Sampun telas, mas..
+ Iya dong, tampung di gelas ya Mbak..
– Mboten wonten, mas
+ Betul, memang saya suka pake santen…
– Ojo ngono, mas
+ Aku sdh tau Mbak, yg ijo-ijo itu khan!? Di Jakarta, namanya cendol!
– (agak kesal) Kowe sinting ya?
+ Lho!? Koq Mbak bisa tau namaku memang Ginting..
– (tambah kesal) Wong edan!
+ Wah .. Mbak hebat sekali! Saya memang orang Medan!
– (mulai menggerutu) Ora duwe otak.!!
+ Benar … benar, Mbak!!
Saya orang Batak! Ha..ha..ha… Horas!
– (stress..) Dasar budeg ..!!!
+ Yang aku pesan dawet Mbak.. Bukan gudeg!
– Sampeyan kurang kerjaan to?
+ Benar sekali Mbak, saudara2ku di BB memang pada kurang kerjaan..!
Yang kayak gini2 juga dibaca sampai abis.. Pusing aku.. (Agus Suryono; @dicopas dari
#group_WA_Alumni_Witel_XI/#Maluku..)-FR