Aku cinta Indonesia

Jembatan Musi-4 mulai dibangun dengan biaya 521M

Jakarta-Kemen-PUPR melalui Ditjen Bina Marga Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah III menandatangani kontrak pembangunan dan kontrak pengawasan pembangunan Jembatan Musi IV di Palembang, Sumsel, (16/12).

 

Penandatanganan ini disaksikan Walikota Kota Palembang Harnojoyo, Kepala BBPJN III Thomas Setiabudi Aden, Kadis PU Bina Marga Kota Palembang, dan Kadis PU Cipta Karya Kota Palembang. Kepala BBPJN III Thomas Setiabudi Aden mengungkapkan, jembatan Musi IV diharapkan digunakan sebelum diselenggarakannya perhelatan Asian Games XVIII di Kota Palembang pada 2018.

 

“Jembatan Musi IV ini diharap jadi ikon baru Palembang setelah Jembatan Ampera. Akan ada ornamen penghias khas Palembang pada Jembatan Musi IV, sehingga dengan sekali dilihat publik, terutama yang berada di luar kota Palembang, akan tahu jembatan ini merupakan jembatan di Palembang,” jelas Thomas (16/12).

 

Pembangunan Jembatan Musi IV yang membentang 1.130 Mt dan lebar 12 Mt ini menghubungkan hulu dan hilir kota Palembang. Lokasinya di Kelurahan Kuto Batu dan Kel-Lawang Kidul di Seberang Ilir. Sementara di Seberang Ulu yakni di Jj. A Yani di Kelurahan 14 Ulu Kec-Seberang Ulu II Palembang.

 

Penandatangan kontrak antara Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pembangunan Jembatan Musi IV, Azwar Edie dengan penyedia jasa Paket Pembangunan Jembatan Musi IV yaitu PT Adhi Karya bernilai Rp 521 M. Dana itu bersumber dari APBN tahun anggaran 2015-2018 dan masa pelaksanaan 30 bulan.

 

Walikota Palembang Harnojoyo mengapresiasi dilaksanakan penandatanganan kontrak ini. Artinya, keinginan masyarakat Palembang sedikit demi sedikit terwujud. Beliau mengatakan pembangunan jembatan Musi IV sudah lama direncanakan terlebih jika melihat kepadatan lalu lintas di Jembatan Ampera terutama di kawasan Jembatan Ampera atau dari kawasan Seberang Ulu ke Seberang Ilir.

 

“Kami harap jembatan ini bisa selesai secepatnya. Sebelum Asian Games, harus sudah selesai,” kata dia. (xEko Adityo Nugroho/EAN; Investor Daily dan http://www.beritasatu.com/ekonomi/332334-jembatan-musi-iv-palembang-mulai-dibangun-rp-521-miliar.html)-FatchurR

———-

 

Sajian lainnya silahkan berikut ini : Proyek listrik 35000 MW mulai masif dibangun

Jakarta – Sebagian besar proyek listrik 35.000 megawatt (MW) bakal mulai konstruksi tahun depan. Hal ini menyusul telah ditekennya kontrak hingga 9.403 MW.

 

Direktur Perencanaan Korporat PT PLN (Persero), Nicke Widyawati, mengatakan, sampai kini, perjanjian jual beli listrik (power purchase agreement/PPA) untuk 35 ribu MW yang diteken 9.403 MW. Seluruh produsen listrik swasta (independent power producer/IPP) yang telah kontrak, harus segera merampungkan pendanaan (finansial closing).

 

Deadline finansial closing kira2 6 bulan,” kata dia di acara Forum BUMN (10/12). Jika IPP tidak memenuhi batas waktu itu, maka akan diputus kontraknya. Nicke meminta IPP secara paralel mulai mengerjakan persiapan pembangunan pembangkit listrik setelah meneken PPA. IPP disebutnya, bisa mengerjakan rekayasa (engineering) dari proyek terlebih dahulu dan memulai pengadaan.

 

“Iya (konstruksi) mulai tahun depan kalau finansial close enam bulan. Tetapi sebelum itu, mereka bisa mulai EPC (engineering, procurement, and construction) dengan ekuiti sendiri,” jelasnya.

 

Proyek 35.000 MW dikerjakan IPP 25.000 MW, dan digarap PLN 10.000 MW. Selain proyek ini, kata Nicke, kini ada konstruksi pembangkit listrik bertotal kapasitas 7.000 MW. Berdasar roadmap, pembangkit yang masuk dalam kedua proyek ini ditargetkan mulai beroperasi tahun ini 3.793 MW.

 

Selanjutnya, pembangkit 4.213 MW ditargetkan beroperasi pada 2016, 6.379 MW pada 2017, 9.238 pada 2018, dan 19.319 MW pada 2019. (Retno Ayuningtyas/FER; Investor Daily dan http://www.beritasatu.com/ekonomi/329680-2016-proyek-listrik-35000-mw-mulai-masif-dibangun.html)-FatchurR

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button
Close
Close