Aku cinta Indonesia

Indonesia memiliki terminal LNG pertama di Bali

Merdeka.com-PT Pelindo Energi Logistik (PEL), afiliasi Pelindo-3, menandatangani kerja sama senilai USD 500 juta dengan PT Indonesia Power pemasok gas 200 MW PLTDG Pesanggaran Bali. Gas ini akan dipasok melalui Benoa LNG Terminal, miniscale LNG terminal pertama di Indonesia.

 

Tiap hari terminal ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan gas 40 mmscfd guna memasok gas untuk PLTDG Pesanggaran Bali. PT PEL menandatangani kontrak dengan Jaya Samudera Karunia Group (JSK Group) sebagai penyedia fasilitas Floating Regasification Unit (FRU) dan Floating Storage Unit (FSU).

 

Perusahaan nasional JSK Group melalui anak usahanya, PT Benoa Gas Terminal dan PT. JSK Abadi Lines telah menggelontorkan dana tidak kurang dari USD 100 juta guna pengadaan FRU berkapasitas 50 mmscfd dan FSU dengan kapasitas 26.000 CBM yang semua pembuatannya dilakukan di Korsel.

 

Keberadaan terminal ini tentunya sejalan dengan Nawacita yang menjadi tekad pemerintah, yaitu meningkatkan produktivitas dengan melakukan efisiensi biaya logistik dan infrastruktur strategis, melalui program tol laut yang sudah dicanangkan oleh presiden RI, Bapak Joko Widodo.

 

Diharapkan model dan pola penggunaan fasilitas terapung ini jadi proyek percontohan dan menjadi solusi terbaik bagi pemerintah Indonesia khususnya dalam rangka merealisasikan program percepatan listrik 35.000 MW. (Bim; Harwanto Bimo Pratomo ; http://www.merdeka.com/uang/indonesia-punya-terminal-lng-mini-pertama-di-bali.html)-FatchurR

——–

 

Sajian lainnya : 125 juta penduduk nikmati air bersih

Merdeka.com – Direktur Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) M. Natsir mengatakan pemerintah akan meningkatkan pelayanan air bersih dengan menambah 10 juta sambungan dalam jangka waktu 5 tahun mendatang. Hingga saat ini, baru 1,25 juta sambungan yang sudah terealisasi.

 

“Tahun 2015, kami membangun dan terealisasi sebanyak 1,25 juta sambungan rumah,” ujar dia di Jakarta, (22/1). Pembangunan ini jadi tanggung jawab Pemerintah Pusat melalui Ditjen Cipta Karya, Kemen-PUPR. Sambungan 1,25 juta tersebut menghabiskan dana mencapai Rp 6,8 triliun.

 

“Total, dalam 5 tahun anggaran APBN sebesar Rp 33,9 triliun”. Pemerintah meneruskan pembangunan sambungan baru tahun ini. Alokasi dana pembangunan sambungan baru tahun ini Rp 4,8 triliun. “Kalau dibanding kebutuhan, tahun ini anggarannya kurang. Mudah2an nanti bisa dianggarkan lagi di APBN Perubahan 2016,” pungkas dia.

 

Sebelumnya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan kini, baru 50 juta masyarakat menikmati air bersih. “Pelayanan air bersih menjangkau 67% masyarakat. Distribusi air bersih dengan menggunakan pipa baru 6%. Secara hitungan, air bersih baru 50 juta jiwa. Oleh karena itu, diperlukan penambahan sambungan air bersih,” jelas Basuki. (Sau; Novita Intan Sari ; http://www.merdeka.com/uang/125-juta-penduduk-nikmati-air-bersih-di-2015.html)-FatchurR

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button
Close
Close